Day 29, 6 Juli 2015
Mengawali minggu terakhir saya KP di PT. LEN,
say memperbaiki software Peta Digital
lagi. Saya berhasil membuat Peta digitalnya mempunyai batas, yaitu tepi-tepi
gambar peta Bandung yang dipakai. Peta tidak bisa digeser atau di-zoom melebihi batas daerah Bandung.
Setelah itu saya kalibrasi lagi agar konversi koordinat geografis menjadi
pixelnya lebih akurat lagi. Terakhir, saya mengganti culture di program Peta Digital yang sebelumnya format Indonesia menjadi
”en-US”. Hal ini dilakukan untuk
mengubah format titik dan koma pada sebuah bilangan desimal menjadi format
Internasional.
Day 30, 7 Juli 2015
Kalau dihitung, hari ini tepat 30 hari kerja
saya di LEN. Hari ini saya beralih ke hardware
lagi. Pertama, saya mendesain casing modul
tracking yang mau dibuat. Casingnya
adalah box enclosure plastik hitam
yang dibeli di Japlaz 10ribuan. Kemudian saya meminta tolong ke anak-anak SMK
yang PKL(KP) di LEN juga untuk melubangi kotak hitam tersebut sesuai dengan
yang saya desain. Selain box, ada yang saya minta tolong ke orang lain juga,
yaitu pekerjaan solder-menyolder. Usul dari Pak Arkan, mending minta tolong
saja ke ahlinya daripada lama dan bisa nyambi pekerjaan lain. Saya meminta
tolong pekerjaan solder-menyolder ke karyawan yang memang tiap harinya diwarnai
dengan solder-menyolder SMD. Sangat ahli memang, mereka sudah lihai dalam
menyolder SMD apalagi menyolder biasa. Sambil menunggu bala bantuan selesai, saya mengupas-ngupas kabel-kabel yang diperlukan. "Sroot.. Sroot..". Bukan menangis, tidak sama seperti mengupas bawang, saya cuma pilek saat itu.
Setelah semua bala bantuan selesai, saya mulai
merakit 1 modul tracking. Jadinya seperti ini.
Jeroannya |
Ada casingnya |
Hari ini saya Cuma menghasilkan 1 dari 2 modul
yang harus dirakit karena masih ada 1 baterai yang belum datang dari toko online.
Day 31, 8 Juli 2015
Selasa malam kemarin baterai yang saya pesan sudah saya terima. Hari ini
bisa merakit modul tracking ke-2. Bentuknya sama dengan modul pertama. Setelah
itu selesai, saya dan Pak Arkan mencoba modul yang sudah punya casing ini. Bisa terhubung ke server,
tapi belum bisa mendapatkan data GPS karena di dalam gedung. Besok baru dicoba
keluar gedung dan ke jalan besar untuk pengujian skala besar. Setelah itu saya
menyicil laporan. Di sela-sela itu, seperti biasa, kami ngobrol-ngobrol melapas
penat. Satu poin penting pada obrolan kali ini adalah: kalau sudah nikah itu
enak, sudah ada yang memperhatikan kita (sebagai pria). Dulu rambut
acak-acakan, pakaian tidak matching,
dan lain-lain, sekarang ada yang mengomentari serta merapikan itu semua, tidak
lain adalah isteri. Begitu sharing dari
Pak Arkan. Intinya begitu lah. Jadi pengen. Haha
Day 32, 9 Juli 2015
Tahukah hari ini hari apa? Kamis.. dong.. ah (fluxcup).
Lebih dari sekedar hari Kamis biasa. Hari ini adalah hari pengujian
modul tracking skala lebih besar. Beberapa minggu yang lalu kami melakukan
pengujian cenderung hanya di suatu tempat di sekitar gedung dan parkiran LEN.
Hari ini, pengujian akan dilakukan di sepanjang jalan Soekarno-Hatta, (bukan
kenangan), dan ke daerah Dayeuhkolot.
Briefing dilakukan sebelum pengujian. Ternyata ada satu yang kurang,
yaitu operator di server, karena saya dan Pak Arkan akan menguji modul tracking
ini dengan melakukan perjalanan agak jauh. Arbet yang agak nganggur langsung
dimanfaatkan saat itu juga untuk menjadi orang yang melihat peta selama say dan
Pak Arkan “jalan-jalan” membawa modul tracking. Pak Arkan membawa modul RP205,
sedangkan saya RP206. Di program server, di peta digital, akan terlihat 2
marker yang bergerak. Pengujian 2 modul ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan
sistem dengan multiclient.
Sekitar jam setengah 10 saya dan Pak Arkan mulai bergerak meninggalkan LEN dengan sepeda motor. Saya pinjam motornya Arbet. Modul Tracking yang aktif saya masukkan di tas tapi antena GPSnya saya keluarkan. Sementara itu, Arbet standby di depan server melihat peta dan merekam layar PCnya. Sesekali saya, Pak Arkan, Arbet saling menghubungi untuk membandingkan posisi. Terlihat di peta server, saya menyusuri Dayeuhkolot sampai PT.Inti, bergerak lompat-lompat karena GPS tidak terupdate secara lancar. Pak Arkan yang menyusuri sepanjang Jl. Soekarno-Hatta terlihat lebih lancar. Bahkan banyak terjadi error yang terjadi, ditunjukkan dengan marker saya dan Pak Arkan yang “terlempar” jauh dari jalur yang dilalui. Sekitar jam 12 siang, saya tiba duluan di LEN setelah melalui kemacetan dan vs kendaraan besar. Pak Arkan baru tiba beberapa menit kemudian karena jarak yang ditempuh lebih jauh.
Di dalam tas |
Setelah ishoma tanpa ma, kami melihat kembali rekaman layar server tadi.
Kemudian kami analisis masalah-masalah yang terjadi. Error yang terjadi tadi
merupakan kesalahan data posisi GPS dari setelit sendiri, bukan karena modul.
Selain itu, lamanya waktu mendapatkan data GPS (update posisi) juga dipertimbangkan untuk tetap menggunakan GPS
atau mencari sistem posisi yang lebih baik untuk tracking.
Day 33, 10 Juli 2015
Hari ini full sampai sore saya
mengerjakan laporan. Laporan yang masih sedikit isinya. Di sini lah saya yakin akan selesai karena kepepet. Sementara itu Pak Arkan mulai beres-beres mejanya,
memindahkan PCnya dan lain-lain. Bukan ikut keluar dari LEN karena ini hari terakhir
saya KP, tapi beliau pindah proyek dan pindah meja kerja. Proyek Fleet Management System di-pause di sini dulu karena ada proyek
lain yang lebih membutuhkan dan ada isu-isu politik yang menyangkut FMS ini.
Sebenarnya isu-isunya tentang kendaraan yang akan diujicoba menjadi client FMS ini, bus listrik kalo ga
salah.
Ya, hari ini hari terakhir saya KP di LEN. Dengan sekuat tenaga kepepet
saya berusaha menyelesaikan laporan hari ini juga. Ternyata untuk hari ini, Pak
Arkan hanya minta sourcecode dan
video tutorial ekstraksi peta dari GoogleMaps
ke .PNG. Videonya ini yang baru mulai dibuat. Laporannya nanti malam tak
apa-apa. Di akhir jam kerja, videonya sudah selesai tapi laporannya belum. Kami
sempat ngobrol dulu, menyampaikan pesan kesan, nasihat, saran, kritik, dan
lain-lain sampai benar-benar berpamitan. Ada satu quotes yang sangat saya
kagumi dari Pak Arkan.
“Daripada menangkap kupu-kupu dengan jaring, lebih baik membangun taman bunga yang mengundang banyak kupu-kupu”
Maskudnya yang saya tangkap, lebih baik memperbaiki diri sendiri dulu untuk memperoleh sesuatu yang kita inginkan. Iya kan ya?
Oh iya, sebenarnya saya mengajkan KP di LEN sampai
tanggal 25 Juli. Tapi karena terpotong libur hari raya dan kalau masuk
setelahnya cuma 3 hari dan itu tidak efektif, kami menyepakati hanya sampai
tanggal 10 Juli ini. Laporan baru selesai malam harinya dan baru dikirim
keesokan paginya, begitulah, kepepetnya pas jam segitu. Saya mendapat uang makan, sertifikat, penilaian, serta banyak
pengalaman yang sangat berharga.
Terima kasih LEN, terima kasih Pak Arkan.