Seperti biasa, saya pulang kampung tahun ini naik kereta api Malabar, Bandung-Malang. Kebetulan bareng Arek Malang lainnya, angkatan 2013, ...

Mudik 2015, Tragedi Kereta Depan

Seperti biasa, saya pulang kampung tahun ini naik kereta api Malabar, Bandung-Malang. Kebetulan bareng Arek Malang lainnya, angkatan 2013, tapi beda kursi. Kereta Malabar berangkat dari Bandung pukul 16.50. Perjalanan ini tidak terasa menyedihkan walau engkau tak duduk di sisiku kawan. Tapi biasa-biasa saja. Lagunya Om Ebiet G. Ade kurang cocok. 

Setibanya di Stasiun Blitar, kereta berhenti agak lama. Saya kira sedang menurunkan banyak barang kiriman, tapi bukan. Ketika itu jam tangan menunjukkan sekitar setengah 7 pagi. Kereta belum berangkat, bahkan ada kereta Gajayana (Jkt-Mlg) yang berhenti juga. Ternyata ada kabar Kereta Api Matarmaja (Jkt-Mlg) anjlok di daerah Wlingi, Kab. Blitar. Kereta tersebut beberapa km di depan kereta Malabar ini. Belum tahu parah atau tidak. Beberapa menit kemudian kereta Malabar berangkat lagi, tapi cuma sampai di stasiun Talun dan berhenti lagi. Di sini banyak penumpang yang turun dan pindah naik bus kota sampai Malang. Saya masih mencoba menunggu. Waktu itu sudah pukul setengah 9 pagi. Harusnya kereta Malabar sampai di Malang jam 9 pagi sedangkan perjalanan dari Blitar masih sekitar 1,5 jam lagi. Sampai akhirnya saya bertanya ke salah satu petugas, katanya masih lama kalo ada peristiwa seperti ini. Saya memutuskan pindah naik bus juga. 

Saya naik bus Bagong meninggalkan adik tingkat 2013 yang masih tetap menuggu di kereta. Beberapa km setelah saya naik, di daerah Wlingi, ada rombongan penumpang yang naik juga. Ternyata rombongan itu adalah para penumpang dari kereta Matarmaja yang anjlok tadi pagi. Dari dalam bus, terlihat kereta yang anjlok itu tertutupi sedikit pepohonan di rel di samping jalan raya. Saya tanya ke salah satu penumpang, katanya yang anjlok hanya gerbong utamanya saja, gerbong penumpang tidak apa-apa. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Katanya, tiba-tiba roda gerbong itu sudah keluar dari rel. 

Proses evakuasi gerbong yang keluar jalur itu memakan waktu yang cukup lama. Pihak terkait mendatangkan gerbong bantuan dari Malang untuk menanganinya. Peristiwa ini mengakibatkan keterlambatan kereta tiba di tujuan, termasuk kereta Malabar dan Gajayana di belakangnya. Menurut kabar dari penumpang Malabar, kereta baru sampai di Malang sekitar pukul 2 siang.