dingin dini hari dilawan dengan secangkir kopi bintang-bintang meggantikan lampu kota di puncak jalan menanjak pukul tiga pagi akhirnya...

Bromo

dingin dini hari dilawan dengan secangkir kopi
bintang-bintang meggantikan lampu kota
di puncak jalan menanjak pukul tiga pagi
akhirnya mereka kalah ketika hari mulai punya mata
indahnya ciptaanNya mulai terlihat
gunung, tebing, pepohonan, dan perempuan

di dingin pagi hari semua terlihat berasap
makanan, minuman, bernafas, buang air kecil, juga t*i kuda
juga asap mengepul dari jip hardtop, padahal itu debu yang beterbangan
pakailah maskermu
agar upil tidak menghitam akibat debu vulkanik

jip hardtop menuju s(y)a(h)bana yang dikelilingi gunung
kiri kanan kulihat wallpaper windows xp
aku tak melihat banteng, singa, ular, maupun semut-semut merah
yang berbaris di dinding menatapku curiga seakan penuh tanya sedang apa di sini menanti pacar jawabku
aku hanya melihat bayang-bayangmu, ujian kompre

awan turun menjadi kabut
mau menemani pasir yang sudah ada temannya
aku ingin mengajakmu ke sini menikmati dunia nyata ini
tidak dalam dunia chatting, pesan singkat, apalagi dunia mimpi

kuda tak bertanduk dan tak bersayap berebut dicarikan penunggang
yang ingin mengantar ke 240 anak tangga menuju kaldera
asap belerang antre keluar dari dalam bumi
aku melihatnya dari pagar pinggir kawah
aku mencari namamu yang mungkin sudah pernah bersama orang lain
di pagar yang penuh tulisan vandalisme sok romantis 
tapi sayang, walaupun bekal air masih ada, aku hanya bisa merenung karena baterai hp habis



**
tulisan ditulis agar dibaca
olehmu saudara-saudara, teman-teman, dan (para) calon istri
tentang perjalanan nebeng dan gratis