dingin dini hari dilawan dengan secangkir kopi bintang-bintang meggantikan lampu kota di puncak jalan menanjak pukul tiga pagi akhirnya...

Bromo

dingin dini hari dilawan dengan secangkir kopi
bintang-bintang meggantikan lampu kota
di puncak jalan menanjak pukul tiga pagi
akhirnya mereka kalah ketika hari mulai punya mata
indahnya ciptaanNya mulai terlihat
gunung, tebing, pepohonan, dan perempuan

di dingin pagi hari semua terlihat berasap
makanan, minuman, bernafas, buang air kecil, juga t*i kuda
juga asap mengepul dari jip hardtop, padahal itu debu yang beterbangan
pakailah maskermu
agar upil tidak menghitam akibat debu vulkanik

jip hardtop menuju s(y)a(h)bana yang dikelilingi gunung
kiri kanan kulihat wallpaper windows xp
aku tak melihat banteng, singa, ular, maupun semut-semut merah
yang berbaris di dinding menatapku curiga seakan penuh tanya sedang apa di sini menanti pacar jawabku
aku hanya melihat bayang-bayangmu, ujian kompre

awan turun menjadi kabut
mau menemani pasir yang sudah ada temannya
aku ingin mengajakmu ke sini menikmati dunia nyata ini
tidak dalam dunia chatting, pesan singkat, apalagi dunia mimpi

kuda tak bertanduk dan tak bersayap berebut dicarikan penunggang
yang ingin mengantar ke 240 anak tangga menuju kaldera
asap belerang antre keluar dari dalam bumi
aku melihatnya dari pagar pinggir kawah
aku mencari namamu yang mungkin sudah pernah bersama orang lain
di pagar yang penuh tulisan vandalisme sok romantis 
tapi sayang, walaupun bekal air masih ada, aku hanya bisa merenung karena baterai hp habis



**
tulisan ditulis agar dibaca
olehmu saudara-saudara, teman-teman, dan (para) calon istri
tentang perjalanan nebeng dan gratis

Seperti biasa, saya pulang kampung tahun ini naik kereta api Malabar, Bandung-Malang. Kebetulan bareng Arek Malang lainnya, angkatan 2013, ...

Mudik 2015, Tragedi Kereta Depan

Seperti biasa, saya pulang kampung tahun ini naik kereta api Malabar, Bandung-Malang. Kebetulan bareng Arek Malang lainnya, angkatan 2013, tapi beda kursi. Kereta Malabar berangkat dari Bandung pukul 16.50. Perjalanan ini tidak terasa menyedihkan walau engkau tak duduk di sisiku kawan. Tapi biasa-biasa saja. Lagunya Om Ebiet G. Ade kurang cocok. 

Setibanya di Stasiun Blitar, kereta berhenti agak lama. Saya kira sedang menurunkan banyak barang kiriman, tapi bukan. Ketika itu jam tangan menunjukkan sekitar setengah 7 pagi. Kereta belum berangkat, bahkan ada kereta Gajayana (Jkt-Mlg) yang berhenti juga. Ternyata ada kabar Kereta Api Matarmaja (Jkt-Mlg) anjlok di daerah Wlingi, Kab. Blitar. Kereta tersebut beberapa km di depan kereta Malabar ini. Belum tahu parah atau tidak. Beberapa menit kemudian kereta Malabar berangkat lagi, tapi cuma sampai di stasiun Talun dan berhenti lagi. Di sini banyak penumpang yang turun dan pindah naik bus kota sampai Malang. Saya masih mencoba menunggu. Waktu itu sudah pukul setengah 9 pagi. Harusnya kereta Malabar sampai di Malang jam 9 pagi sedangkan perjalanan dari Blitar masih sekitar 1,5 jam lagi. Sampai akhirnya saya bertanya ke salah satu petugas, katanya masih lama kalo ada peristiwa seperti ini. Saya memutuskan pindah naik bus juga. 

Saya naik bus Bagong meninggalkan adik tingkat 2013 yang masih tetap menuggu di kereta. Beberapa km setelah saya naik, di daerah Wlingi, ada rombongan penumpang yang naik juga. Ternyata rombongan itu adalah para penumpang dari kereta Matarmaja yang anjlok tadi pagi. Dari dalam bus, terlihat kereta yang anjlok itu tertutupi sedikit pepohonan di rel di samping jalan raya. Saya tanya ke salah satu penumpang, katanya yang anjlok hanya gerbong utamanya saja, gerbong penumpang tidak apa-apa. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Katanya, tiba-tiba roda gerbong itu sudah keluar dari rel. 

Proses evakuasi gerbong yang keluar jalur itu memakan waktu yang cukup lama. Pihak terkait mendatangkan gerbong bantuan dari Malang untuk menanganinya. Peristiwa ini mengakibatkan keterlambatan kereta tiba di tujuan, termasuk kereta Malabar dan Gajayana di belakangnya. Menurut kabar dari penumpang Malabar, kereta baru sampai di Malang sekitar pukul 2 siang. 


Day 29, 6 Juli 2015 Mengawali minggu terakhir saya KP di PT. LEN, say memperbaiki software Peta Digital lagi. Saya berhasil membuat Pet...

KP Week 7: The Best for The Last (The Power of Kepepet)

Day 29, 6 Juli 2015
Mengawali minggu terakhir saya KP di PT. LEN, say memperbaiki software Peta Digital lagi. Saya berhasil membuat Peta digitalnya mempunyai batas, yaitu tepi-tepi gambar peta Bandung yang dipakai. Peta tidak bisa digeser atau di-zoom melebihi batas daerah Bandung. Setelah itu saya kalibrasi lagi agar konversi koordinat geografis menjadi pixelnya lebih akurat lagi. Terakhir, saya mengganti culture di program Peta Digital yang sebelumnya format Indonesia menjadi ”en-US”. Hal ini dilakukan untuk mengubah format titik dan koma pada sebuah bilangan desimal menjadi format Internasional.

Day 30, 7 Juli 2015
Kalau dihitung, hari ini tepat 30 hari kerja saya di LEN. Hari ini saya beralih ke hardware lagi. Pertama, saya mendesain casing modul tracking yang mau dibuat. Casingnya adalah box enclosure plastik hitam yang dibeli di Japlaz 10ribuan. Kemudian saya meminta tolong ke anak-anak SMK yang PKL(KP) di LEN juga untuk melubangi kotak hitam tersebut sesuai dengan yang saya desain. Selain box, ada yang saya minta tolong ke orang lain juga, yaitu pekerjaan solder-menyolder. Usul dari Pak Arkan, mending minta tolong saja ke ahlinya daripada lama dan bisa nyambi pekerjaan lain. Saya meminta tolong pekerjaan solder-menyolder ke karyawan yang memang tiap harinya diwarnai dengan solder-menyolder SMD. Sangat ahli memang, mereka sudah lihai dalam menyolder SMD apalagi menyolder biasa. Sambil menunggu bala bantuan selesai, saya mengupas-ngupas kabel-kabel yang diperlukan. "Sroot.. Sroot..". Bukan menangis, tidak sama seperti mengupas bawang, saya cuma pilek saat itu.
Setelah semua bala bantuan selesai, saya mulai merakit 1 modul tracking. Jadinya seperti ini.


Jeroannya

Ada casingnya


Hari ini saya Cuma menghasilkan 1 dari 2 modul yang harus dirakit karena masih ada 1 baterai yang belum datang dari toko online.


Day 31, 8 Juli 2015

Selasa malam kemarin baterai yang saya pesan sudah saya terima. Hari ini bisa merakit modul tracking ke-2. Bentuknya sama dengan modul pertama. Setelah itu selesai, saya dan Pak Arkan mencoba modul yang sudah punya casing ini. Bisa terhubung ke server, tapi belum bisa mendapatkan data GPS karena di dalam gedung. Besok baru dicoba keluar gedung dan ke jalan besar untuk pengujian skala besar. Setelah itu saya menyicil laporan. Di sela-sela itu, seperti biasa, kami ngobrol-ngobrol melapas penat. Satu poin penting pada obrolan kali ini adalah: kalau sudah nikah itu enak, sudah ada yang memperhatikan kita (sebagai pria). Dulu rambut acak-acakan, pakaian tidak matching, dan lain-lain, sekarang ada yang mengomentari serta merapikan itu semua, tidak lain adalah isteri. Begitu sharing dari Pak Arkan. Intinya begitu lah. Jadi pengen. Haha


Day 32, 9 Juli 2015

Tahukah hari ini hari apa? Kamis.. dong.. ah (fluxcup).
Lebih dari sekedar hari Kamis biasa. Hari ini adalah hari pengujian modul tracking skala lebih besar. Beberapa minggu yang lalu kami melakukan pengujian cenderung hanya di suatu tempat di sekitar gedung dan parkiran LEN. Hari ini, pengujian akan dilakukan di sepanjang jalan Soekarno-Hatta, (bukan kenangan), dan ke daerah Dayeuhkolot.

Briefing dilakukan sebelum pengujian. Ternyata ada satu yang kurang, yaitu operator di server, karena saya dan Pak Arkan akan menguji modul tracking ini dengan melakukan perjalanan agak jauh. Arbet yang agak nganggur langsung dimanfaatkan saat itu juga untuk menjadi orang yang melihat peta selama say dan Pak Arkan “jalan-jalan” membawa modul tracking. Pak Arkan membawa modul RP205, sedangkan saya RP206. Di program server, di peta digital, akan terlihat 2 marker yang bergerak. Pengujian 2 modul ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan sistem dengan multiclient.

Sekitar jam setengah 10 saya dan Pak Arkan mulai bergerak meninggalkan LEN dengan sepeda motor. Saya pinjam motornya Arbet. Modul Tracking yang aktif saya masukkan di tas tapi antena GPSnya saya keluarkan. Sementara itu, Arbet standby di depan server melihat peta dan merekam layar PCnya. Sesekali saya, Pak Arkan, Arbet saling menghubungi untuk membandingkan posisi. Terlihat di peta server, saya menyusuri Dayeuhkolot sampai PT.Inti, bergerak lompat-lompat karena GPS tidak terupdate secara lancar. Pak Arkan yang menyusuri sepanjang Jl. Soekarno-Hatta terlihat lebih lancar. Bahkan banyak terjadi error yang terjadi, ditunjukkan dengan marker saya dan Pak Arkan yang “terlempar” jauh dari jalur yang dilalui. Sekitar jam 12 siang, saya tiba duluan di LEN setelah melalui kemacetan dan vs kendaraan besar. Pak Arkan baru tiba beberapa menit kemudian karena jarak yang ditempuh lebih jauh.

Di dalam tas

Setelah ishoma tanpa ma, kami melihat kembali rekaman layar server tadi. Kemudian kami analisis masalah-masalah yang terjadi. Error yang terjadi tadi merupakan kesalahan data posisi GPS dari setelit sendiri, bukan karena modul. Selain itu, lamanya waktu mendapatkan data GPS (update posisi) juga dipertimbangkan untuk tetap menggunakan GPS atau mencari sistem posisi yang lebih baik untuk tracking.


Day 33, 10 Juli 2015

Hari ini full sampai sore saya mengerjakan laporan. Laporan yang masih sedikit isinya. Di sini lah saya yakin akan selesai karena kepepet. Sementara itu Pak Arkan mulai beres-beres mejanya, memindahkan PCnya dan lain-lain. Bukan ikut keluar dari LEN karena ini hari terakhir saya KP, tapi beliau pindah proyek dan pindah meja kerja. Proyek Fleet Management System di-pause di sini dulu karena ada proyek lain yang lebih membutuhkan dan ada isu-isu politik yang menyangkut FMS ini. Sebenarnya isu-isunya tentang kendaraan yang akan diujicoba menjadi client FMS ini, bus listrik kalo ga salah.

Ya, hari ini hari terakhir saya KP di LEN. Dengan sekuat tenaga kepepet saya berusaha menyelesaikan laporan hari ini juga. Ternyata untuk hari ini, Pak Arkan hanya minta sourcecode dan video tutorial ekstraksi peta dari GoogleMaps ke .PNG. Videonya ini yang baru mulai dibuat. Laporannya nanti malam tak apa-apa. Di akhir jam kerja, videonya sudah selesai tapi laporannya belum. Kami sempat ngobrol dulu, menyampaikan pesan kesan, nasihat, saran, kritik, dan lain-lain sampai benar-benar berpamitan. Ada satu quotes yang sangat saya kagumi dari Pak Arkan.

“Daripada menangkap kupu-kupu dengan jaring, lebih baik membangun taman bunga yang mengundang banyak kupu-kupu”
Maskudnya yang saya tangkap, lebih baik memperbaiki diri sendiri dulu untuk memperoleh sesuatu yang kita inginkan. Iya kan ya? 

Oh iya, sebenarnya saya mengajkan KP di LEN sampai tanggal 25 Juli. Tapi karena terpotong libur hari raya dan kalau masuk setelahnya cuma 3 hari dan itu tidak efektif, kami menyepakati hanya sampai tanggal 10 Juli ini. Laporan baru selesai malam harinya dan baru dikirim keesokan paginya, begitulah, kepepetnya pas jam segitu. Saya mendapat uang makan, sertifikat, penilaian, serta banyak pengalaman yang sangat berharga.

Terima kasih LEN, terima kasih Pak Arkan.

Day 24, Senin 29 Juni 2015 Peta digital belum selesai fitur tambahannya, Pak Arkan menambah pekerjaan lain agar tidak bosan berputar-pu...

KP Week 6: Belanja

Day 24, Senin 29 Juni 2015
Peta digital belum selesai fitur tambahannya, Pak Arkan menambah pekerjaan lain agar tidak bosan berputar-putar di peta digital, yaitu menambah fitur client menerima pesan dari server yang ditampilkan di LCD. Tapi saya mengerjakan peta digital dulu. Saya mencoba mengatur transparansi marker yang tumpang tindih dari jumat lalu.
Setelah dhuhur, peta digital belum bisa seperti yang diinginkan. Saya mencoba beralih ke client, modul tracking lagi. Idenya sudah ada, yaitu membuat timer interrupt memeriksa apakah ada kiriman data dari server. Tapi dalam pembuatannya cukup susah juga. Mungkin hari ini saya kebetulan sedang agak malas, mungkin sudah bosan duduk di sini terus. Program ini pun belum berhasil. Tidak ada hasil hari ini.

Day 25, Selasa 30 Juni 2015
Sementara bulan Juni sudah akan berakhir, saya masih berkutat dengan marker peta digital seperti kemarin. Tidak ada hubungannya memang.  Hari ini juga tambahan anggaran yang diajukan Pak Arkan kemarin langsung direview sama Pak Bos. Rencana awal kami menggunakan casing dari kardus bekas diganti mencadi enclosure box plastik yang lebih baik. Kardus bekas itu ide saya sih. Di sini terlihat perbedaan antara produk yang dihasilkan perusahaan dengan produk yang dihasilkan mahasiswa.
Berikutnya, saya melanjutkan menambahkan tooltip pada tiap marker yang ditambahkan, dan berhasil tapi butuh waktu utk update. Beberapa saat kemudian tiba-tiba ada yang lewat di otak saya. Saya mengakali transparansi yang tak kunjung berhasil itu dengan bringtoFront marker yang posisinya lebih di bawah. Yeah. Setelah itu berhasil, saya melanjutkan mencari baterai di toko online dan web-web hobi-hobi mainan.


   
Bandung DigiMap by dfsyahbana

Day 26, Rabu 1 Juli 2015
Hari ini saya sudah menemukan baterai yang cocok di toko online dan stoknya ada. Saat itu juga langsung saya pesan 2 buah. Kemudian Pak Arkan menjelaskan kepada saya bentuk laporan yang beliau minta, tidak terlalu formal, cukup semacam summary Peta Digital dan Modul Tracking.
Hari ini saya mencoba lagi membuat modul tracking dapat menerima string data dari server. Sebenarnya ini sudah masuk ke scheduling, Pak Arkan tidak terlalu memprioritaskannya. Jaringan Indosat sempat bermasalah, internet di HP saya pun begitu.    

Day 27, 2 Juli 2015
Inilah hari di mana saya dan Pak Arkan keluar kantor. Setelah beberapa barang dipesan, kami menuju Jaya Plaza untuk mengambilnya. Sesaat sebelum berangkat, saya sempat membuka e-mail, ternyata stok baterai yang kemarin dipesan tinggal 1. Dengan sigap saya cari yang lain. Karena sudah ada cadangan, dengan cepat saya dapat yang lain. Katanya stoknya ada 2. Pas.
Kami berangkat ke Jaya Plaza naik motor. Pak Arkan yang mengemudikan dan saya dibonceng memangku CPU Server yang akan diupgrade. Di saku, Saya membawa breadboard dan GSM/GPS Shield yang nanti akan dicarikan kotak casingnya. Selama di perjalanan saya menghubungi toko hobi RC lewat WA langsung memesan baterai.
Sesampainya di Jaya Plaza, ternyata tokonya belum buka, Central Electronics maupun tempat upgrade PC. Mungkin karena kami terlalu pagi. Kami menunggu sejenak duduk di teras Mushala sambil ngobrol-ngobrol. Kami membicarakan sistem korporasi di LEN vs perusahaan yang memakai Key Index Performance. Cukup menarik, bisa dijadikan gambaran nanti kalau saya mau cari kerja. Pak Arkan juga memberi tahu kalau ada pihak ketiga yang mengerjakan proyek bersama LEN, yaitu kebanyakan perusahaannya dosen ITB.
Setelah beberapa saat membicarakan banyak hal, kami menuju toko yang kami tunggu bukanya. Masih satu toko yang buka, upgrade PC server. Pak Arkan yang menunggu di sana, saya menuju toko yang lain mengambil pesanan barang, tapi menunggu tokonya buka dulu. Saya mencari kotak casing juga. Tiba-tiba bapak penjual baterai memberi tahu, stok baterainya tinggal 1. Yasudahlah, 1 yang lain terpaksa beli di toko online. Kami mengambil baterai di Piset Mall di Jl. Peta. Mall yang cukup sepi. Setelah semua beres, kami menuju ke tempat pangiriman barang untuk mengambil pesanan Pak Arkan untuk servernya. Sangat jauh dari Jaya Plaza.
Kami tiba kembali di LEN sekitar setengah satu siang. Setelah ishoma, kami memeriksa kembali barang-barang yang tadi didapat. Hasilnya, ada barang yang salah. GSM/GPS Shield yang tadi di saku jaket saya sedikit bermasalah, salah satu kapasitornya lepas dan kakinya patah. Mungkin karena sedikit terjepit CPU yang saya pangku.  

Day 28, 3 Juli 2015
Karena ada peristiwa di hari sebelumnya, saya ke Jaya Plaza lagi menukarkan komponen yang salah. Saya diizinkan datang terlambat untuk menukarkan komponen dan membeli kapasitor baru. Saya baru datang di LEN jam setengah 12 kurang sedikit.
Setelah Jumatan, saya mencoba-coba memakai charger baterai Li-Po yang perlu beberapa pengaturan. Mungkin sudah banyak teman-teman yang pernah memakai charger Imax B6 atau sejenisnya, tapi saya baru pertama kali ini. Pagi tadi ternyata internet LEN sedang mengalami gangguan. Ketika kami mencoba lagi, client modul tracking tidak bisa terhubung ke server. Sampai jam pulang kantor pun masih belum bisa. Padahal minggu depan akan dilakukan pengujian dengan skala yang lebih besar.

Day 19, Senin 22 Juni 2015 Karena minggu lalu programnya masih direset manual kalo ada kesalahan, hari ini saya membuat modul trackin...

KP Week 5: Komponen

Day 19, Senin 22 Juni 2015

Karena minggu lalu programnya masih direset manual kalo ada kesalahan, hari ini saya membuat modul tracking bisa reset sendiri kalo ada kesalahan, kalo koneksi terputus, dan looping-looping lainnya. Kemudian saya mencobanya di dekat jendela kantor. Program bisa reset otomatis kalau ada yang salah, tapi data GPS tidak bisa didapat. Udah itu aja. Oh, juga ada kabar mengejutkan. Pak arkan mau dipindah ke proyek lain setelah lebaran, jadi siapa yang akan meneruskan proyek ini sementara saya sudah tidak KP?


Day 20, Selasa 23 Juni 2015

Oke, program reset otomatis sudah bisa bekerja. Sekarang saatnya pengujian modul tracking benar-benar di luar gedung seperti minggu lalu. Bedanya hari ini saya hampir setengah hari di luar kantor. Saya mencoba mencari data GPS di teras masjid agar terdeteksi satelit. Modul Tracking FMS saya letakkan di halaman masjid dengan kabel power supply yang teruntai panjang sementara saya berteduh di teras. Sesekali saya lihat di LCDnya, Modul Tracking FMS itu berhasil mengirimkan data GPS ke server. Sesekali juga saya edit-edit programnya tapi akhirnya saya kembalikan lagi ke program semula. Kemudian saya santai-santai menunggu dhuhur, padahal itu masih jam 11.

Setelah dhuhur, Pak Arkan mengadakan rapat kecil-kecilan. Dalam rapat tersebut kami membahas apa yang akan dilakukan setelah ini karena modul trackingnya sudah berhasil bekerja. Nah, yang dilakukan setelah ini adalah melengkapi modul tracking dan menambah jumlahnya jadi 2. Maka dari itu, perlu tambahan komponen untuk client: Arduino(1), Baterai Li-Po 7-12 V 5000mAh (2), Chargernya, LCD 16x2(1), Breadboard(1), Jack DC (2), Saklar, Jumper, Casing, kartu Indosat berpaket internet, dan antenna GPS yang lebih kuat. Komponen Client semua saya yang cari sementara Pak Arkan melengkapi server agar lebih mumpuni dengan menambah RAM dan VGA. Rapat akan dilanjutkan di keesokan hari dengan sedikit laporan modul tracking.


Day 21, Rabu 24 Juni 2015

Permasalahan si modul tracking tidak ada yang aneh-aneh lagi karena sepertinya semua sudah dibahas di hari-hari sebelumnya. Kami rasa sudah cukup dengan meng-upgrade-nya dengan komponen-komponen kemarin.

Tugas saya dikembalikan ke pengerjaan Peta digital, yaitu menambah beberapa fitur yaitu: Data grid, Penambahan banyak marker, transparansi arker, dan lain-lain. Semua itu dikerjakan sembari mencari baterai yang cocok untuk si modul tracking. Kalau bisa langsung pesan. Di sini lah saya kenal Pak Sukirman Central Electronics. Melalui WA, saya menanyakan stok komponen yang saya perlukan kemudian memesannya. Di Central Electronics, komponen yang kami perlukan untuk modul tracking ada semua kecuali baterai, charger, dan saklar. Kata Pak Arkan, chargernya harus cocok dengan baterai. Mencarinya kalo udah dapet baterainya. Eh, kartu indosat juga belum.


Day 22, Kamis 25 Juni 2015
Berkutat lagi dengan software peta digital. Hari ini saya berhasil membuat datagrid, berhasil membuat fungsi add marker, dan background marker berhasil transparan. Tidak semudah itu mentransparankan background objek (.png) di Visual studio C#. Kemudian dilanjutkan mencari-cari baterai lagi. Tapi masih ada masalah lain, antarmarker backgroundnya tidak transparan, transparannya cuma ke peta.


Day 23, Jumat 26 Juni 2015
Hari ini melanjutkan permasalahan peta digital sembari cari baterai dan charger yang tak kunjung ada kejelasan.