Minggu, 25 Desember 2011, Aku karo konco-koncoku mancal nang mbatu, mek arek 5 wes termasuk aku. Arya, Tyok, Burhan, Zeza, Aku. Jam setengah...
Lancam nang Utab
Maringono budhal nang alun-alun Batu liwat embong gedhe. Dalane munggah nuemen wes, gak onok mudhune. Aku ndhisiki, tapi mandek-mandek ngaso ndek pinggir dalan. Ketemu rombongan liyane. Aku nyampek alun-alun dhisikan. Kuwesel. Perjalanane sekitar sak jam. Terus aku muter-muter dhewean koyok wong ilang soale ngenteni arek-arek. Rodo suwe, Arya karo Tyok teko. Terus arek-arek iku ngejak tuku susu ndek pojokan. Moro-moro Burhan mrono pisan. Terus Zeza teko terakhir ndek panggone won dodol susu. Zeza tuku susu 1 liter.
Maringono nang alun-alun ngisi banyu ngombe sek. Jarene banyune iso langsung diombe. Terus sarapan ndek soto cedhek Batu Town Square. Moro-moro onok libom ban mburine ucul. Deloken iki.
Mari sarapan Burhan njaluk nang alun-alun maneh soale durung foto-foto. *Aduh. Perjalanan mbalik nang alun-alun.
Parkir sepeda ndek pinggir dalan.
Ndek alun-alun, mlaku-mlaku sek. Foto-fotone nggawe hapene Tyok. Tapi Zeza menyendiri ora melu foto. Koyok wong galau.
Mari tekok alun-alun, awak dhewe langsung mbalik nang Malang. Mudhun dalane. Buwanter. Kecepetane nyampek 60 km/jam iso nyalip libom, sepeda motor, karo mikrolet. Mek 10 menit wes nyampek Sengkaling. Terus Arya njaluk liwat dalan mburine UMM. Aryak ngejak liwat dalan cilik ndek tengah sawah, nyebrang kali.
Ndek jembatan, arek-arek koyok ngene.
Tibakno dalane tembus nang gang ndek daerah Tlogomas. Terus mampir nang omahe Cucud entuk jus karo kripik gratis. Hehehe.
Terus mulih nang omah dhewe-dhewe.
Aduh, opoo fotone dadi ajur pas diupload...
Sorry yo..
Bukannya aku sok pemberani, bukannya aku menantang kehadiran mereka. Tapi pada kenyataannya aku memang kepingin melihat mereka tanpa digangg...
Diganggu Makhluk Dunia Lain
Yang pertama :
Aku yang saat itu masih bayi katanya menangis terus menerus, berhenti kalo capek, menangis lagi setelah itu. Diapa-apakan pun masih terus menangis. Tengah malam terus menangis sampai mengganggu tetangga. Sekampung sampai terheran-heran, bingung, kasihan, mau diapakan lagi...
Akhirnya aku dibawa ke "orang pintar". Akhirnya tahu kalau ternyata ada yang mengganggu. Ternyata yang mengganggu adalah makhluk di pohon beringin depan rumah yang katanya entah buyut, ibuknya buyut, atau neneknya buyutku. Dengan hal macam-macam yang disuruh "orang pintar" itu, akhirnya tragedi bayi menangis ini selesai.
Yang kedua:
Saat itu juga masih kecil entah umur berapa. Aku yang masih bayi dibawa ayah ibuku rekreasi dengan rombongan kantor. Rekreasi entah ke mana aku lupa. Di jalan pulang dari rekreasi, bus rombongan lewat Lawang. Bus mengantarkan rombongan yang rumahnya di suatu kampung di sana. Entah kenapa beberapa rombongan mampir ke sana termasuk ayah dan ibu dengan membawaku. Setelah mampir, rombongan berangkat pulang. Tiba-tiba aku "ngroweng-ngroweng" ingin kembali ke rumah itu. Lamaaa sekali. Lalu ada salah seorang yang bilang untuk diantarkan saja kembali ke rumah tadi. Bus rombongan pulang duluan. Akhirnya, setelah sampai di rumah itu lagi, aku berhenti menangis. Setelah beberapa saat, kami memutuskan untuk kembali ke rumah dengan naik angkutan kota. Yang ingin kembali ke rumah itu sebenarnya bukan aku, tapi makhluk penunggu di sana. Begitu katanya.
Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, aku hanya mendengar cerita dari ibuku...
Ada yang bilang kalau telinga berdenging, kita sedang dibicarakan orang saat itu. Salah satu hal yang sering kita lakukan saat berkumpul den...
Jika Anda yang digosipkan??
Membicarakan sifat negatif atau sifat buruk seseorang menjadikan diri kita puas, seperti baru saja curhat, saat beberapa atau semua orang yang ikut dalam pembicaraan mempunyai pikiran yang sama tentang sifat buruk seseorang tersebut. Tapi manusia adalah makhluk yang sulit untuk puas, sehingga bisa-bisa akan membicarakan sifat negatif yang lain atau orang lain dengan sifat negatif sama. Masih banyak sifat-sifat buruk dari spesies paling sempurna yaitu manusia karena tak ada gading yang tak retak, semua manusia pasti punya sisi negatif.
Sekali lagi, tak ada gading yang tak retak, termasuk diri kita. Coba pikirkan, saat ada teman-teman berkumpul, ngobrol, ngrumpi, sampai nggosip, dan yang dibicarakannya adalah diri kita, sifat negatif kita, yang membuat orang tidak suka kepada kita. Tidakkah kita malu? Misalnya yang kecil saja, sering meneteskan air liur saat tertidur di kelas. Tidakkah kita malu? Itu contoh yang kecil, apalagi yang besar....
Jadi, saat kita akan menggosipkan orang, kita harus berpikir dulu bagaimana jika diri kita yang berada di posisi korban penggosipan. Kalau tahu pasti malu, bahkan sakit sekali.
Dalam Islam
Ghibah atau gosip merupakan sesuatu yang dilarang agama. Dalam satu riwayat dari Abu Hurairah, terdapat percakapan sahabat dengan Rasululloh. “Apakah ghibah itu?” Tanya seorang sahabat pada Rasululloh saw. “Ghibah adalah memberitahu kejelekan orang lain!” jawab Rasul. “Kalau keadaaannya memang benar?” Tanya sahabat lagi. ” Jika benar itulah ghibah, jika tidak benar itulah dusta!” tegas Rasululloh.
Dalam Al Qur’an (QS 49:12), orang yang suka meng-ghibah diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Jabir bin Abdullah ra. meriwayatkan, “Ketika kami bersama Rasululloh saw tiba-tiba tercium bau busuk yang menyengat seperti bau bangkai. Maka Rasul pun bersabda, “Tahukah kalian, bau apakah ini? Inilah bau dari orang-orang yang meng-ghibah orang lain”. (HR Ahmad)
Dalam hadits lain dikisahkan bahwa Rasululloh pernah bersabda, “Pada malam Isra’ mi’raj, aku melewati suatu kaum yang berkuku tajam yang terbuat dari tembaga. Mereka mencabik-cabik wajah dan dada mereka sendiri. Lalu aku bertanya pada Jibril, `Siapa mereka?’ Jibril menjawab, `Mereka itu suka memakan daging manusia, suka membicarakan dan menjelekkan orang lain, mereka inilah orang-orang yang gemar akan ghibah!’ (dari Abu Daud berasal dari Anasbin Malik ra).
Kejadiannya hari Jumat, hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011... Aku diajak temanku ke rumah hantu live horror show di salah satu mall di kota...
Dimarahi Setan..!!
Aku diajak temanku ke rumah hantu live horror show di salah satu mall di kota Malang. Sebelumnya, kami bersebelas Mahdin Doni, Acong, Imeng, Rangga, Bobi, Zeza, Rissa, Stella, Eci, dan aku nongkrong dulu di kedai roti yang mewah. Alhamdulillah, aku bisa makan 2 donat mahal tanpa menambah pengeluaran harianku.
Lalu kami menuju ke lantai 3 tempat rumah hantu itu berada. Antrean cukup panjang dari anak ingusan yang belum baligh sampai anak kuliahan.Tiketnya 15.000an. Masuknya lima-lima. Akhirnya giliranku masuk. Aku bersama Mahdin, Rissa, Eci, dan Rangga. Setan-setannya adalah oran-orang yang pake make-up. Cukup lucu memang. Semua cowok di rombongan ini pemberani semua. Kami berjalan pelan-pelan sambil menikmati "indahnya" di dalam rumah hantu walaupun 2 cewek ketakutan. Setan pertama kami lewati dengan mudah, walaupun sempat ngikut di belakang. Setan kedua juga seperti itu. Rangga berjalan di belakang sendiri dengan santainya.
Giliran setan kesekian, aku mulai sedikit muak. Si setan gendruwo yang berada di dalam penjara melemparkan baran-barang seperti panci dll yang membuat gaduh. Krompyang... begitu berkali kali. Aku mencoba membalas menakuti setan itu dengan menggoyang-goyangkan penjaranya. Aku lupa kalau nggak boleh pegang-pegang. Hasilnya, si setan keluar dari penjara melalui tirainya dalam kegelapan lalu membentak "BIASA AE MAS!!" kepadaku.
Waduh...sori mas..
Lalu kami melanjutkan perjalanan. Ada setan lagi yang duduk di sebelah tong. Kami berpikir mungkin dia mau mengaget-ngageti kami dengan memukul tong itu. Kami mulai menghitung. 1,2,....3!! Tong belum dipukul. 1,2,...3!!! Belum juga. Sampai beberapa kali ngitung, kami bosen, setannya masih duduk. Kami putuskan jalan terus. Tiba-tiba setan tadi menggebrak tong itu. Hhuuu....
Di tengah jalan, dalam kegelapan, mahdin yang jalan duluan dikagetkan oleh pocong yang tiba-tiba teriak. "Jan***! aku kaget temenan lek iki!!" , mahdin kaget. Di dekat pintu keluar juga ada pocong yang teriak.
Aduh... lucu pokoknya.
Rombongan kedua Imeng, Doni, Acong, Stella. Kayaknya penakut semua. Katanya, Stella di belakang sendiri, takut, dia memegang imeng terus. Doni sempat bilang jangan lari, tapi dia bilang itu dengan lari-lari kecil. Acong bergumam "gak kuat, gak kuat, gak kuat...". Di tengah perjalanan, Imeng sempat kesandung sesuatu. Dan dia menabrak Doni dan Acong di depannya. Seketika itu juga Acong terdorong lalu menabrak tembok. Sementara Doni, dia menabrak salah satu setan yang jongkok di depannya. Setan itu kesakitan, "Aduh..aduh..".
Sori yo mbak...
Saat keluar dari rumah hantu, semua bercerita rombongan masing-masing. Lalu, aku posting cerita ini...
Hari itu hari Sabtu, hari pertama UTS semester 1 SMAN 3 Malang. Karena hari kedua UTS masih hari Senin, kami hampir sekelas pergi menjenguk...
Cerita Indomie (Ini serius)
Sesampainya di sana, beberapa dari kami pergi mencari 25 bungkus Indomie karena yang datang saat itu 16 anak. Indomie pun datang, kami memasaknya lalu melahapnya bersama.Sungguh kebersamaan di masa-masa SMA yang indah dengan Indomie yang lezat.
Bahasa Jerman adalah mapel baru di kelas kami saat menginjak kelas XI SMA. Kami sudah kelas XII tap tetap saja kesulitan. Gambar di atas men...
Menolak Ulangan Harian
Minggu, 4 September 2011... Aku dan keluargaku pergi ke rumah saudara di daerah dekat candi kidal. Sekitar pukul 15.30 sampai di sana. Jal...
Takut Menjatuhkan Merah Putih!
Aku dan keluargaku pergi ke rumah saudara di daerah dekat candi kidal. Sekitar pukul 15.30 sampai di sana. Jalan di depan rumahnya menanjak. Di jalan itu dailetakkan dudukan tiang bendera dan dikibarkan bendera merah putih yang belum diturunkan. Karena jalannya miring menanjak, tiang bendera berdiri agak miring tapi tetap seimbang, ada batu kecil yang mngganjelnya.
Keluar dari mobil, kakak yang sudah kuliah membuang batu yang mengganjal tiang itu, adikku memegang tiang itu diikuti adik sepupuku yang masih kelas 3 SD yang agak nakal. Mereka tidak merencanakan apa-apa. Adik kandungku melepaskan pegangannya, si adik sepupu belum. Dia pun berniat melepaskannya, tapi tiang bendera seperti mau roboh. Aku yang dibelakangnya hanya menebak, paling ya nggak jatuh. Lalu aku biarkan. Si sepupu minta tolong. Bapakku yang berniat menggoda sepupu nakal itu juga membiarkan dan malah menakut-nakuti akan dihukum kalo menjatuhkan merah putih. Si sepupu malah menjerit-jerit hampir menangis memanggil "mama". Semua orang di sekitarnya tetap membiarkan. Aku berniat merekamnya tapi aku sudah terlanjur tertawa terbahak-bahak sampai perut sakit dan keluar air mata.
Akhirnya si sepupu itu melepaskan pegangannya perlahan-lahan. Hasilnya, hanya dilepas begitu saja tanpa diganjel batu, tiang bendera tetap berdiri kokoh miring, tidak jatuh dan aku terus tertawa. Hahaha
Anak kecil saja sudah hampir menangis saat hampir menjatuhkan bendera. Apalagi negeri ini. Aku menghargai usahanya mempertahankan negeri ini.
1. Waktu sepertiga malam terakhir Allah SWT berfirman : “…Mereka (para muttaqin) sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam,...
Waktu-waktu Doa Mustajab
Allah berfirman : "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar". [Al-Qadr : 3-5]
seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut". [Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuh 3/5-6]
pic: Lumpia pisang kurma saus karemel ala ЯBCS Alat & Bahan: 1. Kulit Lumpia secukupnya 2. Pisang secukupnya 3. Kurma secukupnya 4...
Lumpia Pisang Kurma saus karamel ala RBCS
Coba liat yang ini... http://semacamimajinasi.blogspot.com/p/twitter.html 2 macam Twitter via buatan sendiri
Nge-Twit via blablabla
http://semacamimajinasi.blogspot.com/p/twitter.html
2 macam Twitter via buatan sendiri
Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru...
SPASI
Tak peduli bagaimana nilai rapor, tak peduli bagaimana sulitnya sekolah. Lupakan sekolah. Wahyu, Luthfan, Gege, Rijal, Burhan, Andri, Ogi...
Jalan jalan: Yogyakarta
Sebuah photostory RUBICS XI IA3 SMAN 3 Malang..... http://www.youtube.com/watch?v=gmVs8sDI6NU
Colourful Friendship - RBCS
Bumi gonjang ganjing, langit kelap-kelip, kalau panas tak karuan, kalau dingin menusuk tulang, es di kutub mencair, lapisan ozon menipis da...
Kelebihan Sepeda Pancal dibanding Sepeda Motor
Sepeda memang terlihat individualis, tapi kalo sejajar berdua jadi lebih romantis. Sepedaan berdua berdampingan menikmati indahnya persawahan dengan pemandangan gunung, waaah. Bisa juga kalau dua sejoli naik sepeda berboncengan pasti unik dan lebih romantis. Ada sepeda onthel yang ada jok belakangnya walaupun tempo doeloe, atau bisa dipasangi jok belakang sendiri, atau bisa pake sepeda tandem yang punya jok dua dan pedal dua pasang. Itu semua mungkin sudah dirancang untuk keromantisan berpasang-pasang hati di dunia ini. Tapi harus nikah dulu ya.
Pokéball adalah bola yang fungsinya untuk menangkap pokémon, selanjutnya untuk tempat tinggal pokémon tersebut saat tidak digunakan untuk be...
0 Komentar: