Beberapa macam makhluk hidup dapat terbang dalam sebagian besar aktivitasnya. Masing-masing makhluk hidup yang dapat terbang itu mempuny...

Si Papatong Sigap

Beberapa macam makhluk hidup dapat terbang dalam sebagian besar aktivitasnya. Masing-masing makhluk hidup yang dapat terbang itu mempunyai tujuan tertentu dengan terbangnya, ada yang mencari mangsa dan berpindah tempat. Cara terbangnya pun bermacam-macam. Burung dapat terbang dengan sedikit mengepakkan sayap lalu melayang di udara, sedangkan serangga-serangga terbang mengangkat dirinya ke udara dengan mengepakkan sayapnya terus menerus, seperti kupu-kupu, nyamuk, lalat, serta capung. 



Capung, dalam bahasa Sunda "Papatong", mempunyai cara terbang yang unik, berbeda dengan kebanyakan serangga terbang lain. Cara terbang capung dapat disebut keajaiban desain yang dapat mengalahkan teknologi manusia yang sudah ada. Di udara, serangga kecil ini dapat terbang sampai 50km/jam, dapat bermanuver sangat cepat, dan dapat terbang diam di tempat juga, bahkan dapat terbang mundur dan ke samping. Capung mempunyai 2 pasang mata mikro dengan 30000 lensa yang memenuhi sebagian besar kepalanya. Hal inilah yang mendukung mau ke mana gerakan manuver si capung. Kesigapannya ini membuat capung dapat menghindar dari ancaman dua arah, depan dan belakang. Ukurannya yang relatif kecil juga mendukung kemudahan bergerak. Bagaimana si Papatong ini dapat menjadi makhluk yang sigap?

Capung mempunyai 2 pasang sayap di punggungnya. Masing-masing sayapnya dapat bergerak secara independen. Hal inilah yang membedakan capung dengan serangga terbang lainnya. Saat sepasang sayap mengepak, sepasang sayap bawah lainnya mengepak juga dengan frekuensi yang berbeda untuk mengurangi energi yang terbuang. Masing-masing sayap juga dapat bergerak sendiri untuk menjaga posisinya di udara. Kecepatan gerak sayap diatur oleh otot-otot terbang capung secara otomatis. Otot-otot ini bergerak berdasarkan informasi yang melalui saraf pada akar rambut yang terangsang oleh posisi capung selama penerbangan. Dalam manuver yang paling sulit sekalipun, si papatong sigap tidak pernah kehilangan arah atau kendali.

Kesigapan terbang capung inilah yang sedang dikembangkan untuk mengerjakan tugas-tugas khusus yang sulit dilakukan oleh cara terbang lain. Gerakan terbang yang unik dan sigap sangat mendukung untuk pengintaian, dapat men
]ghindar dengan cepat, bergerak ke sana kemari. Ukuran yang kecil dapat dimanfaatkan untuk mencapai daerah yang sulit dijangkau oleh manusia, misalnya lubang kecil, area zat berbahaya, dll. Selain itu, bentuk kecil cocok digunakan untuk pengintaian dan hal militer lainnya. 

sumber:
id.harunyahya.com
Design and Experiments of a Dragonfly-Inspired Robot  (Christopher DiLeo and Xinyan Deng)

Coming Soon...