Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. Kampung Lio, Kab. Sukabumi (2013). photo by...

Bahasa Persatuan


  • Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Kampung Lio, Kab. Sukabumi (2013). photo by wikyrjaf

Bangsa Indonesia sudah berjuang melawan penjajah di pelosok-pelosok negeri dengan perjuangannya masing-masing kala itu. Berbagai latar belakang selain latar belakang daerah juga berjuang masing-masing melawan penjajahan tersebut. Salah satu cara berjuang adalah para pemuda membentuk banyak perhimpunan pemuda-pemuda, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes, dan Jong-jong yang lain. Sampai akhirnya Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia mengumpulkan mereka untuk mencetuskan rumusan-rumusan persatuan sampai menjadi Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah momen inisiasi persatuan perjuangan bangsa Indonesia. 

Jika kita meresapi teks Sumpah Pemuda, semangat kita akan semakin menggebu-gebu untuk terus memperjuangkan Indonesia. Eh, iya ga ya? Setidaknya kita menghargai perjuangan para pemuda-pemuda 87 tahun silam karena telah mengawali persatuan Indonesia berjuang untuk negaranya. 

Kita memang telah menggunakan, menjunjung, dan menghargai bahasa kita. Namun, di tahun 2015 ini, 87 tahun setelah pemuda-pemuda bersumpah, masih terdapat masyarakat pelosok negeri yang sulit berkomunikasi dengan bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Ada sebagian dari mereka yang bahkan tidak bisa berbahasa Indonesia. Bukannya tidak menghargai Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia, maupun bahasa daerah. Karena memang sulit berkomunikasi, menurut pengalaman saya sendiri, saat berkomunikasi dengan masyarakat pelosok kami memakai bahasa tubuh, bahasa persatuan yang lain. haha