Apalah daya seseorang seperti saya yang cuma punya sepeda tapi bannya lagi bocor. Apalagi saya sedang kerja praktik di tempat yang ...

Musim Cepat Berganti



Apalah daya seseorang seperti saya yang cuma punya sepeda tapi bannya lagi bocor. Apalagi saya sedang kerja praktik di tempat yang agak jauh dari kosan. Akhirnya saya pinjam motor ke teman saya. Sepulang kerja praktik, saya mengembalikan motor itu ke teman saya di kampus. Pulang ke kosan naik angkot Cisitu-Tegallega, angkotnya cukup bagus dan nyaman.

Ya begitulah naik angkot. Untungnya, tidak terlalu berdesakan. Dengan santai dan melamun senja memikirkan si dia, saya duduk terdiam mendengarkan pengamen dan lalu sampailah di ujung perjalanan di depan Pusdiklat Geologi Cisitu. Saya lalu turun dan membayar 2000 rupiah. Baru satu langkah saya balik badan, sopir angkot memanggil saya.

"Mas, mas, udah gak musim 2000 mas."

Yoweslah pak, nyoh telungewu. Dalam hati sedikit tidak ikhlas, nurut saja mintanya pak sopir. Daripada berdebat malah bikin macet di jalan sempit itu. PADAHAL, dua hari yang lalu saya naik angkot Cisitu-Tegallega juga dari kampus juga dari tempat yang sama turun di tempat yang sama juga bayarnya Rp2000,00 , Dua Ribu Rupiah. BBM emang naik lagi ya? Nggak kan? Tarif listrik pun hanya yang nonsubsidi atau industri besar yang naik.

Musim macam apa coba yang berubah secepat ini? Musim penghujan dan kemarau yang tidak menentu pun masih lama tidak menentunya. Musim duren atau mangga atau buah lain pun masih bisa disimpan di dalam kulkas dulu. Penyanyi Marcell pasti jadi gimana gitu pas nyanyi lagunya, "Semusim", kalo cuma sesebentar itu. Atau jangan-jangan beliau itu pengendali musim?

Pertama kali naik angkot trayek ini, tarifnya masih 1000 dengan jalur yang sama. Sekarang malah 3x lipat weleh weleh. Kalau lebih melihat ke belakang lagi, memang kenaikan tarif tesebut disebabkan kenaikan harga barang lain seperti BBM, sembako, daging, cabai, dan lain-lain.  Tapi kan walaupun begitu harusnya harus turun juga ketika harga-harga lain menurun. Sebagai masyarakat awam ya begitulah pendapat saya. Dengan rentang waktu 2 hari memang harga-harga bisa naik. Tapi mengingat pernyataan bapak sopir tadi, sepertinya memang khusus mobil bapak itu yang tarifnya mahal dari dulu. Atau jangan-jangan keluarga bapak ini atau bapak ini sendiri kemarin pemain sepakbola, yang sekarang sudah terancam ekonominya karena kasus Menpora. Kalau memang benar, saya menyalahkan Menpora sekarang. wkwkwk.

Mohon maaf ya, pak sopir. Ya gini ini, harus hemat uang, pak. Jadi super saiya aja lah ya bisa terbang, atau pake HM02 Fly sama Charizard.