Waktu cepat bergulir, sisakan banyak kisah
Dia yang kau cintai telah lama meninggalkan dirimu sendiri
namun tetap kau berdiri tegak pada dunia
Pesonamu masih jelas kurasa hingga kini, menemani hingga ku dewasa
Derai air mata dan pengorbananmu takkan tergantikan
Terima kasih ibu ...
(Pesona Potretmu, Ada Band)
Ada yang bilang wanita karir lebih susah, ada yang bilang jadi ibu rumah tangga lebih sulit. Ada yang bilang yang satu lebih mulia, yan...
Bagai Sang Surya Menyinari Dunia
Sebuah Penunjuk Jalan Kuingin kembali produktif menulis di sela-sela kewajiban konsumtif akan ilmu-ilmu pengetahuan yang menunjang te...
Solo traveling in Solo
Sebuah Penunjuk Jalan |
Beberapa bulan lalu memang sudah ditugaskan presentasi untuk publikasi paper proyek penelitian dan pengabdian masyarakat oleh seorang dosen. Saya dilibatkan agak dipaksa ikut proyek itu karena ada hubungannya dengan proyek sebelumnya yang kami (tim lain) kerjakan yang bekerja sama dengan bapak dosen ybs. Saya ke Solo dalam rangka presentasi di acara bertajuk ICPERE, sebuah konferensi internasional teknik tenaga listrik dan energi baru terbarukan, 29-31 Oktober kemarin. Saya yang notabene elektro arus lemah ini sedikit-sedikit tercampur dengan arus kuat/ teknik tenaga listrik.
Mural persatuan |
Mural persatuan |
Pewayangan |
"Tenggelamkan!" |
Wow, kota Pak Widodo ini sangat menarik. Walaupun hanya jalan-jalan di perkotaan, rasanya tidak bosan. Saya memang seringnya benar-benar jalan-jalan pakai kaki menyusuri kota ini. Dari hotel ke Masjid Agung, ke Alun-alun kidul, benteng Vastenburg, dan lainnya.
Gerbang Masjid Agung Solo |
Hingar Bingar Pasar Malam
|
Beralih ke kotanya Pak Joko lagi, pasar malam tersebut sungguh menjadi hiburan rakyat. Sangat ramai walau di hari Senin saya ke sana. Oiya, kuliner di kota Solo juga cukup menarik bagi saya. Saya sudah mencoba beberapa makanan khas di sana, yang paling saya favoritkan saat itu adalah timlo. Saya pertama kali makan timlo saat itu, dan enak sekali ternyata. Sate buntel juga enak, selat Solo juga enak, semua enak. Indescribable. Saya tidak bisa menjelaskannya, saya tidak cocok menjadi food blogger, tidak jago me-review makanan, atau sejenisnya. Atau mungkin saya saja yang doyan banyak makanan.
Bersiap Menggila di Tong Setan |
Sori blur |
Cahaya Hiburan |
Salah satu penampakan cembengan |
Sebuah permainan untuk anak-anak |
Salah satu uji ketangkasan yang berhadiah
|
Khas |
Salah satu sudut benteng saat senja menjelang |
melawan enggan kembali menapaki tanah rantauan ke dalam hiruk pikuknya ke dalam perputarannya meski acap kali menghibur diri menga...
males mudik-balik
melawan enggan
kembali menapaki tanah rantauan
ke dalam hiruk pikuknya
ke dalam perputarannya
meski acap kali menghibur diri
mengapa ku tak berpijak saja di sana?
tempat ku menggali potensi diri
memanfaatkannya untuk meraih mimpi
bersama teman yang saling menopang
entah
ku masih ingin di rumah
tempat tumbuh menjadi pribadi berbudi pekerti
menyusun tiap butir beras menjadi emas
dan yang pasti
bisa menemani sang ibu setiap hari
tanpa memakai istilah mudik tiap tahun
memenuhi tol, bandara, atau stasiun
di bawah matahari naik sepenggalah
tapi ku berkalang lidah
syarat dan ketentuan belum memenuhi
untuk kembali ke kota ini
Lalu lintas kota Bandung sore itu cukup padat merayap. Ya, lalu lintas bisa merayap seperti kadal. Itu hanya kiasan, tidak penting. Kendar...
Pemuda Ini Menerobos Lampu Merah Di Hadapan Polisi Tapi Tidak Tertilang, Kisahnya Menggemparkan
Gambar ilustrasi (tribunnews.com) |
Senja, senja, dan senja Para penyair tak bosan-bosannya dengan senja Aku fajar saja Fajar disambut dengan istimewa kesejukan sepertiga...
Fajri
Senja, senja, dan senja
Para penyair tak bosan-bosannya dengan senja
Aku fajar saja
Fajar disambut dengan istimewa
kesejukan sepertiga malam mengantarkannya
waktu bersimpuh, berlutut, dan berdoa
bak anak panah melesat dari busurnya
Dalam aram temaram
apakah kau tak malu pada ayam
yang berlomba menguasainya
padahal kukuruyuknya sedang memperingatkanmu
karena dia akan segera mematok rezekimu
jika kau hanya menikmati fajar di atas bantalmu
Sudah kah kau laksanakan kewajibanmu?
Di ufuk timur akan muncul seberkas cahaya
Pagi baru akan segera membuka matanya
membuang sunyi dini hari
membungkus mimpi tertusuk duri
melanjutkan asa yang sempat terhenti
menyegarkan jasmani
dan membuka kesempatan memperbaiki diri
Bulan mulai tenggelam, menuju fajar di sebuah sudut kota |
Mengapa kamu masih mencari kupu-kupu dengan jaring? Sementara orang lain sudah membangun taman bunga yang indah kemudian datang sendir...
Toilet dan Taman Bunga
Mengapa kamu masih mencari kupu-kupu dengan jaring?
Sementara orang lain sudah membangun taman bunga yang indah
kemudian datang sendiri para kupu-kupu itu
Menjadikannya sebagai tempat tinggal
tempat berlindung, tempat bertelur, dan tempat menjalani hidup
Seperti juga sebuah toilet
Bukan toilet yang mencari orang kebelet
tapi mereka lah yang akan menujunya
dengan gerakan yang lincah, cepat, dan sigap
melewati segala aral melintang
meninggalkan segala pekerjaan
karena toilet memang dibangun untuk menaungi mereka
karena taman bunga adalah kebahagiaan bagi kupu-kupu
Namanya juga anak nomor dua, berarti dinomorduakan? Katanya memang begitu, perhatian dari orangtua tidak sebesar ke anak pertama dan ...
Anak Kedua (Tengah)
Jarak, janganlah terlalu kejam, aku yakin kau tidak akan membunuh perasaan Waktu, jadilah bersahabat agar dapat ku nikmati indahnya rind...