Senja, senja, dan senja
Para penyair tak bosan-bosannya dengan senja
Aku fajar saja
Fajar disambut dengan istimewa
kesejukan sepertiga malam mengantarkannya
waktu bersimpuh, berlutut, dan berdoa
bak anak panah melesat dari busurnya
Dalam aram temaram
apakah kau tak malu pada ayam
yang berlomba menguasainya
padahal kukuruyuknya sedang memperingatkanmu
karena dia akan segera mematok rezekimu
jika kau hanya menikmati fajar di atas bantalmu
Sudah kah kau laksanakan kewajibanmu?
Di ufuk timur akan muncul seberkas cahaya
Pagi baru akan segera membuka matanya
membuang sunyi dini hari
membungkus mimpi tertusuk duri
melanjutkan asa yang sempat terhenti
menyegarkan jasmani
dan membuka kesempatan memperbaiki diri
Seseorang yang lahir di waktu fajar
- D. Fajri Syahbana
Bulan mulai tenggelam, menuju fajar di sebuah sudut kota |
deep..
BalasHapus