Hari kedua dimulai. Sebelas kilometer perjalanan dari kosan ke Len saya perkenalkan ke sepeda saya, walaupun sudah sering lebih d...

KP day 2: Introduction to The Project (Fleet Management System) & Introduction to 11 km



Hari kedua dimulai. Sebelas kilometer perjalanan dari kosan ke Len saya perkenalkan ke sepeda saya, walaupun sudah sering lebih dari itu. hehe. Sempat melewati kampung yang saya tidak tahu di mana itu, dan itu bukan jalan biasanya, akhirnya saya sampai di PT. Len Industri dengan punggung basah oleh keringat. Sudah saya persiapkan sebelumnya, kemeja untuk kerja praktik belum saya pakai di perjalanan berangkat dari kosan. Singgah dulu di saung smoking area untuk sarapan dulu, ketemu Jefery dan Kwo, sebelum ke ruangan Pustekin, ruangan RnD di Len tempat kerja praktik. 

Sampai di ruangan, ternyata di seberang meja tempat saya kerja praktik ada Nur Adhinugraha, Power 2011, rekan tim Palapa yang dulu sempat menjadi calon koordinator. Di Len, dia mengerjakan tugas akhirnya tentang mobil listrik, walaupun tidak setiap hari dia ke Len. Ternyata juga, Pak Arkan Sang Pembimbing sudah datang di tempatnya, sudah ada tas dan jahimnya di meja kerjanya, tepat di sebelah saya. Bangga sekali sepertinya menjadi anggota HME ITB sampai suda kerja saja jaket himpunannya masih dipakai walaupun dibalik.

Fleet Management System

Pagi itu dimulai dengan presentasi proyek yang akan saya kerjakan, yang sudah dalam progress dari 6 bulan yang lalu. Karena mahasiswa KP di bawah bimbingan Pak Arkan ternyata cuma saya seorang, maka langsung saja mulai perkenalan proyeknya. Proyek itu bernama "Fleet Management System" (FMS)FMS adalah sebuah sistem untuk mengatasi masalah transportasi umum. Dengan FMS ini, kita dapat mengamati seluruh transportasi umum yang sudah terintegrasi nantinya. Terdapat beberapa poin dalam FMS ini untuk meningkatkan teknologi transportasi umum, antara lain: tracking, monitoring, maintenance, dan security. 
  • Tracking transportasi umum menggunakan GPS untuk mengetahui posisinya di mana, dilihat pada peta. 
  • Monitoring untuk melihat kecepatan kendaraan, putaran motor, level bahan bakar, dan lain-lain. Bukan hanya di kendaraannya langsung, tetapi juga dapat diamati dari sebuah command center, seperti yang sudah dibuat Pak Ridwan Kamil. 
  • Fungsi Maintenance digunakan untuk mengamati parts kendaraan yang mungkin sudah berumur, track record kendaraan tersebut, dan mengganti parts tersebut di terminal terdekat. 
  • Security untuk mengatasi perbuatan kriminal dalam transportasi umum, dan bahkan dapat menginterupsinya agar tindak kriminal atau lainnya tersebut tidak berlanjut.
Implementasinya adalah dengan memasang kit, sensor, aktuator, dan lain-lain pada tiap kendaraan transportasi umum untuk mengambil data-data pada kendaraan tersebut lalu mengirimkannya ke server. Di sinilah nanti dapat dilihat tiap-tiap kendaraan yang mempunyai kode masing-masing untuk diamati kondisinya untuk kemudian dapat ditentukan tindak lanjut apa yang menangani data-data tersebut. Untuk memudahkan operator mengamatinya, dibuat juga GUI untuk masing-masing fungsi tracking, monitoring, maintenance, dan security. Fleet Management System diharapkan dapat membuat banyak orang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum sehingga masalah seperti kemacetan dapat diatasi.

Nah, tahap awal saya di proyek ini adalah mempelajari jaringan komputer untuk komunikasi data dalam FMS. Hari ini saya mempelajari Modul GSM/GPS/GPRS DFRobot yang dipasang di Arduino Uno. Saya disuruh menggunakan komunikasi serial langsung dari laptop ke modul GPS itu memakai AT Command. Banyak hal baru yang harus dipelajari dulu, for the first time in forever saya belajar tentang jaringan komputer. Btw, for the first time in forever lainnya, saya pakai 2 layar monitor, dipinjami Pak Arkan. Beberapa jam kemudian masih belum bisa. Setelah ishoma lanjut lagi masih belum bisa.

Setelah sholat Ashar mencoba lagi dan lagi akhirnya berhasil juga dibantu Pak Arkan. Troubleshoot memang sulit ya. Ada beberapa switch yang harus diubah-ubah untuk mengaktifkan mode-mode tertentu. Coba-coba lagi ternyata sudah maghrib. Pak Arkan mau ngelembur katanya. Saya pulang dulu ya Pak.





26 Mei 2015

Tahukah Anda mesin pencapit pengambil boneka di T*mezone atau sejenisnya? Pernahkah Anda berhasil mendapatkan boneka atau barang ...

Mini Claw Machine: Gotta Catch The Candy



Tahukah Anda mesin pencapit pengambil boneka di T*mezone atau sejenisnya? Pernahkah Anda berhasil mendapatkan boneka atau barang lain dari mesin itu? Saya sih pernah. Bagaimana alat itu bekerja? Sebenarnya sangat sederhana. Geser kanan, kiri, depan, belakang, dan gerak naik turun, capit-mencapit dikendalikan dari sebuah papan pengendali. Begitu. Tapi entah kenapa saya sangat tertarik untuk membuatnya, dengan ukuran yang lebih kecil. Ini juga merupakan proyek mata kuliah Sistem Mikroprosesor, bersama Suy dan Shau, partner dalam proyek ini. 

Kami memberi nama alat (permainan) ini: "Gotta Catch The Candy". Sepertinya pernah dengar ya? Ya, pasti, karena berasal dari tagline Pokemon generasi awal-awal: Pokemon, Gotta Catch 'em All. Tangkaplah mereka semua. Karena inginnya ukuran mesin pencapit ini lebih kecil daripada yang di T*imezone, maka dari itu barang yang diambil juga lebih kecil, tapi tetap menghibur, yaitu permen. 

Nah, berikut ini adalah komponen, alat, dan bahan yang akan digunakan:
1. Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega8535 
2. Motor Driver L293D + Board
3. Papan Kontroler: pushbutton (7), kapasitor 10uF (7)
4. Motor DC 6V(2), Micro Servo (2)
5. Rangka Aluminium
6. Gear d=3cm (3), Gear d=0,5cm (1)
7. Gear Mobil Tamiya besar dan kecil
8. Gearbox dari triplek
9. Ban Mobil Tamiya (3), beserta asnya
10.  Bola Pingpong (1)
11. Pulley kecil
12. Tang, Gunting, Cutter, dll
13. Lem Superglue, Selotip, dll
14. Benang
15. Balok pemberat
16. Power Supply 9V

Banyak juga ya. Sebenarnya alat ini lebih banyak pengerjaan di mekaniknya. Walaupun begitu, elektrikalnya adalah bagian terpenting.

Elektrikal
Inti dari keseluruhan alat ini adalah pergerakan motor. Motor digunakan untuk menggerakkan capit ke permen yang diinginkan dan membawa permen ke tempat pengambilan. Pergerakan capit meliputi depan-belakang (sumbu X), kanan-kiri (sumbu Y), dan atas-bawah (sumbu Z). Untuk pergerakan di sumbu X dan sumbu Y digunakan motor DC yang arah putarannya dikendalikan motor driver dan mikrokontroler. Pergerakan sumbu Z menggunakan Servo mikro agar dapat menahan beban yang dibawa. Satu lagi, yaitu gerakan lengan capit untuk membuka dan menutup digunakan satu Servo lain. Capit yang digunakan terbuat dari bola pingpong yang dibagi 2. 

Semua pergerakan motor dan servo dikendalikan dari papan kontroler. Kontroler yang dipakai merupakan pushbutton. Kontroler bekerja dengan prinsip switch. Kontroler dan motor-motor yyang digunakan dihubungkan ke mikrokontroler untuk dapat diatur sedemikian rupa sehingga satu pushbutton di papan kontroler mengatur pergerakan satu motor/ servo. Motor DC tidak langsung dihubungkan ke mikrokontroler karena arus keluaran mikrokontroler tidak cukup besar untuk menggerakkan motor DC. Oleh karena itu, mikrokontroler hanya mengatur motor driver L293D yang dicatu baterai 6V yang berikutnya mengatur motor DC. Driver L293D adalah H-bridge transistor, dapat dilihat di datasheetnya. Servo berbeda dengan motor DC. Servo merupakan pengendali posisi closed loop yang bekerja dengan input berupa sinyal PWM tertentu agar dapat berputar ke sudut tertentu. Input Servo merupakan sinyal PWM yang dihasilkan mikrokontroler. 

Berikut ini merupakan skematik keseluruhan rangkaian:


bersambung...
tunggu update-an postingannya



Yusrina Nur D.
Atria Shaula
Dwiky F. Syahbana

Sistem Hidroponik memerlukan pemberian nutrisi ke tanaman yang akurat, berbeda-beda sesuai kondisi lingkungan dalam greenhouse -nya. Kon...

Sensor Suhu Digital untuk Greenhouse Hidroponik


Sistem Hidroponik memerlukan pemberian nutrisi ke tanaman yang akurat, berbeda-beda sesuai kondisi lingkungan dalam greenhouse-nya. Kondisi lingkungan tersebut antara lain adalah intensitas cahaya, temperatur, dan kelembaban. Terdapat Beberapa sensor untuk mengetahui keadaan lingkungan itu, yaitu sensor untuk intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban. Selain untuk mengetahui kondisi lingkungan, digunakan juga sensor konduktivitas pada air nutrisi yang diberikan kepada tanaman.

Proyek mata kuliah Sistem Instrumentasi bertema Sistem Hidroponik ini. Saya dan partner saya mendapat undian mengerjakan subsistem sensor suhu pada greenhouse.

Spesifikasi:
Sensor suhu dengan output berupa tegangan 0-10 V dan dapat mengukur pada rentang 25-45 derajat Celcius.

Komponen:
1. Sensor Suhu LM35
2. Op-Amp IC LM358
3. Mikrokontroler Arduino Uno
4. LCD 16x2
5. Resistor
6. Kabel-kabel
7. Breadboard

Skematik Rangkaian:


















Secara umum, cara kerja keseluruhan rangkaian sensor ini adalah suhu sebagai input diterima oleh LM35 lalu diolah di mikrokontroler untuk ditampilkan angkanya pada LCD, serta keluaran LM35 akan dikuatkan oleh rangkaian op-amp.

Sensor suhu LM35 dapat mengukur suhu di sekitarnya pada rentang 2-150 derajat Celcius (Rangkaian Basic Centigrade), dapat dilihat pada datasheetnya. Keluaran sensor ini berupa tegangan analog, sehingga diubah ke digital untuk kemudian ditampilkan ke LCD. Besar keluaran LM35 bertambah 10mV setiap kenaikan suhu 1 derajat celcius (dari datasheet). Konversi dari analog ke digital dilakukan oleh Board Arduino (PIN A0). ADC (Analog to Digital Converter) 10 bit dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:
                                                      value = analogRead(0);
milivolt = (value/1023.0) * 5000;
dengan milivolt adalah besaran digital dengan satuan milivolt sedangkan value adalah tegangan analog dari LM35. Kemudian nilai milivolt itu diubah menjadi nilai Celcius berdasarkan karakteristik LM35 yang tertera di datasheet, yaitu 10mV tiap 1 derajat Celcius. Oleh karena itu, nilai milivolt diubah menjadi Celcius dengan dibagi 10. 
c = milivolt/10.0;

Output rangkaian penguat op-amp adalah tegangan 10 V ketika suhu 45 derajat Celcius (450mV) yang dilakukan dengan kalibrasi tertentu. Berdasarkan perhitungan, penguatannya adalah sekitar 22,22 V/V. Nilai resistor yang digunakan disesuaikan dengan nilai penguatan yang diinginkan. Pada rangkaian ini, kami menggunakan 10kOhm dan 220Ohm, rangkaian penguat non-inverting.

di lemari pendingin


 di kotak panas

Percobaan kami lakukan di 3 tempat: lemari pendingin, kardus yang dipanasi dengan lampu halogen, dan ruangan biasa.  Alat yang kami buat dapat mengukur suhu dari 6 derajat Celcius (di lemari pendingin), sampai 46 derrajat Celcius (di kotak panas). Di ruangan biasa juga dapat menunjukkan suhu sekitar 25 derajat Celcius. Tegangan keluaran Op-Amp sudah sesuai dengan yang diinginkan.

Subsistem sensor suhu ini sudah dapat digunakan, tetapi belum dicoba di Greenhouse yang sesungguhnya. Rentang suhu sensor ini cukup besar, jadi mungkin dapat digunakan di Greenhouse yang bermacam-macam jenisnya tergantung tanaman apa yang dipelihara. Ada tanaman yang memerlukan suhu optimal sekitar 15 derajat Celcius, ada juga yang sekitar 25 -30 derajat Celcius. Keluaran tegangan dari op-amp juga sudah dapat diintegrasi dengan subsistem lainnya untuk menjadi sebuah sistem yang lebih besar, misalnya ditambahkan aktuator.

Mungkin butuh dikembangkan lagi karena alat ini masih jauh dari sekedar prototipe.

Sourcecode here
Dwiky F. Syahbana
M. Riksa Andanawari





Harusnya datang ke tempat Kerja Praktik (KP) jam 07.30. Tapi karena ada yang nyangkut sedikit di kampus, yaitu presentasi tugas besa...

KP day 1: Menunggu


Harusnya datang ke tempat Kerja Praktik (KP) jam 07.30. Tapi karena ada yang nyangkut sedikit di kampus, yaitu presentasi tugas besar Sistem Mikroprosesor, terpaksa izin telat di hari pertama KP. Kabar tersiar dari ketua kelas Sismik satu hari sebelumnya, presentasi akan dilakukan Senin jam 8-10. Datang lah saya ke kampus jam setengah 8. Ternyata Bapak Pranoto Hidaya Rusmin berkata lain. Dosen mata kuliah sismik tersebut mengupdate jadwal menjadi jam 11. Menunggu lah saya selama beberapa menit yang berulang-ulang menjadi beberapa jam.

Jam 11 pun tiba. Ternyata masih menunggu lagi karena masih ada mahasiswa S2 yang sedang menghadap ke bapak dosen. Menunggu lah saya. Akhirnya jam 11.30 mulai dipresentasikan lah tugas besar saya yang berupa pencapit permen itu. SIngkat cerita Alhamdulillah berhasil unjuk kebolehan alat tersebut. Lalu berangkatlah saya , Dirga, dan Gunawan ke tempat KP selepas ishoma. Teman saya yang sudah di tempat KP dari jam setengah 8 masih menunggu kedatangan teman-teman lainnya. Kebetulan hanya 2 dari 11 orang yang sudah presentasi tugas besar, Fanny dan Alvin, lainnya juga presentasi di hari Senin ini. Ada satu teman saya yang masih menunggu surat pergantian peserta KP dari TU STEI, si Yusrina, tapi saya tinggal. haha

Tes tes satu dua tiga..
Perjalanan sejauh belasan km dibumbui kemacetan Bandung saya tempuh dengan nebeng. Nebeng mobil. Haha. Eh, tempat Kerja Praktik belum disebut. Saya menjalankan kerja praktik di PT. LEN Industri, ngga jauh sama Stark Industries, cuma beda dunia aja. Sesampainya di sana, inginnya bersama-sama dengan mahasiswa-mahasiswa terlambat lainnya, tapi setelah menunggu lagi hanya datang 2 teman, Jefery dan Kwo Anthony.

Masuklah saya ke bagian Diklat, gedung M, untuk briefing di ruang tamunya. Jam tangan menunjukkan pukul 13.50. Pertama yang dilakukan adalah mengisi identitas di formulir absensi dan menyerahkan foto serta surat pendaftaran KP. Arahan diberikan oleh teteh-teteh yang ku tak tahu namanya. Eh, ternyata Aditbro sudah masuk duluan ke tempat KPnya. Lalu menunggu beberapa menit dan Teteh itu tadi kembali dengan mengumumkan pembagian pembimbing. Empat teman saya mendapat pembimbing kerja praktik yang sama, tidak termasuk saya. Bye. Kemudian kita berlima menunggu lagi. Di tengah kantuk dan bosan menunggu, datanglah seorang perempuan dengan kondisi mengantuk juga, dialah Alinda. Dia teman saya juga yang sepertinya menghabiskan waktu malamnya dengan tugas besar. Ternyata Alinda juga mendapat pembimbing yang sama dengan teman yang lain. Oke, saya ssiap sendirian, ooke. Lalu dibagikanlah nametag  yang masih ada harganya, oleh Teteh tadi. Katanya disuruh menunggu lagi, nanti akan diantar ke bagian Pustekin yang rela menerima peserta kerja praktik seperti kami. Menunggu lagi, sampai beberapa orang tertidur tanpa dihipnotis.



Sejenak ingin ku ikut tertidur, tapi apa daya Teteh yang tadi sudah datang lagi. Jam tangan menunjukkan pukul 14.55. Dia kemudian mengantarkan kami ke bagian Pustekin. Di sini lah kerja praktik akan dimulai. Mahasiswa-mahasiswa lain yang pembimbingnya sama pergi menuju pembimbingnya. Kenapa saya menyebutnya mahasiswa lain? Nggak kok, gapapa. Kemudian bertemulah saya dengan orang yang akan membimbing saya selama di PT. LEN ini, Bapak Arkan. Karena ketika baru bertemu itu terdengar adzan Ashar, saya diajak sholat dulu, MasyaAllah. Sepertinya saya mendapatkan pembimbing yang satu pikiran juga. Berbondong-bondong karyawan PT. LEN mengantar saya menuju masjid. Bukan sih, mereka memang mau ke masjid, bareng aja kebetulan sama saya dan Pak Arkan. Ngobrol-ngobrol dikit lah pas otw ke masjid. Tapi memang hebat juga, ketika mendengar adzan, sekian banyak orang langsung menuju masjid meninggalkan pekerjaannya sejenak.

Setelah sholat Ashar, pembicaraan dilanjutkan dengan lebih detail. Meja kerja untuk saya sudah disediakan. Di situ, saya mulai diserang dengan pertanyaan-pertanyaan keprofesian. Bapak Arkan belum memberi tahu proyek apa yang akan kami kerjakan. Sepertinya Bapak Arkan sang pembimbing ingin tahu dulu seberapa jauh kemampuan seseorang yang akan dibimbingnya ini. Mata kuliah yang sudah diambil, tugas besar kuliah,  ingin konsentrasi ke mana, keaktifan di himpunan, di luar himpunan, dll. Bahkan saya diberi 2 studi kasus mikrokontroler dan coding bahasa C. Dengan kurang percaya diri masih awal masuk dunia industri, saya menjawab semua. Entah betul atau tidak, bapak pembimbing sepertinya sudah mengetahui kemampuan saya. Setelah semacam tes awal itu selesai, pembicaraan yang lain dilanjutkan. Tentang himpunan, kurikulum dahulu yang berbeda, sampai harus bisa menyesuaikan diri dan berinteraksi di lingkungan perkantoran. Obrolan dilanjutkan dengan beberapa basa-basi sampai waktu telah memanggil kita untuk kembali ke kos-kosan.
Belum ada foto-foto kerjaannya karena belum dikasi tau juga proyeknya.


Bandung, 25 Mei 2015