Selasa, 29 Desember 2015: Kelistrikan Liburan akhir tahun 14 orang digunakan untuk hal yang bermanfaat. Pengalaman pun bertambah.  ...

Menerangi Jalan di Kampung Lio (3)

Selasa, 29 Desember 2015: Kelistrikan

Liburan akhir tahun 14 orang digunakan untuk hal yang bermanfaat. Pengalaman pun bertambah. 

Hari ini adalah waktunya pemasangan solar panel di atas tiang yang kemarin sudah dibuat pondasinya. Setelah Pak Ujen memperhalus dinding pondasi, untuk mencapai puncak tiang saya naik ke "panggung" bambu , begitulah warga menyebutnya. Saya memasang batang besi melintang sehingga tiang unit pembangkit menjadi seperti huruf "T". Setelah itu saya turun, minta gantian sama yang lain karena terik sekali matahari kala itu sampai bercucuran keringat. Namanya juga tempat untuk solar panel, jadi ya harus terkena sinar matahari langsung sepanjang hari. 

Shift kerja berikutnya adalah Angga, Ali, Dehan, Abram, dan Ridhan. Empat dari mereka naik ke panggung bambu. Mereka kebagian memasang solar panel di batang besi. Warga hanya bantu gotong royong mengangkat solar panel yang besar satu panelnya sekitar 1x1,5 meter dan beratnya sekitar 10 kg. Kami menggunakan 2 solar panel.  Masalah muncul ketika besi penyambung solar panel dan batang besi tidak pas ukurannya sehingga harus digerinda lebih dulu.

Sambil menunggu menggerinda penyambung itu di desa sebelah, para striker bahasa Sunda, Ahmad dan Ojan, bersama warga dengan sigap langsung mendiskusikan desain tiang lampu dan mengerjakannya. Kami menyebar mencari bambu dan kayu. Dalam pengerjaan lampu jalan ini sangat kontras terlihat perbedaan antara tim Palapa dan warga. Ada pekerjaan yang memang terpisah antara kami untuk mencapai kesigapan berdasarkan pengalaman, yaitu kelistrikan dan sipil. Sebagian besar kelistrikan dikerjakan tim Palapa dan sebagian besar hal-hal bangunan dan tiang bambu dikerjakan warga.

Perlu waktu cukup lama untuk memasang dua solar panel itu. Sementara itu, beberapa tiang lampu dari bambu sudah siap didirikan. Sigap sekali emang warga kampung Lio ini. Kami menyelesaikan bagian unit pembangkit dahulu sebelum mendirikan tiang lampu. Solar panel dipasang dengan kemiringan 5 derajat menghadap ke utara. Akhirnya solar panel dapat dipasang di tiangnya dengan penyangga, baut, mur, dan lain-lain tapi tidak memakai lem. 

Dari kemarin selalu ada Budi, anak Pak Iwan berumur 5 tahun, lucu sih, tapi tingkahnya seperti tidak bisa diam. Setelah pemasangan solar panel, kami memasang kit kelengkapannya. Mulai dari baterai, charge controller, inverter, perkabelan, dll. Semua dimasukkan dalam box. Satu baterai beratnya 30kg. Box yang ukurannya pas-pasan itu membuat saya, kevin, dan Pak Okay agak kesulitan merangkainya. Setelah terpasang, cek sana-sini, rapikan kabel, lalu kami istirahat siang. 

Karena perhitungan yang sangat hemat, ternyata kabel untuk penerangan jalan kurang. Setelah dhuhur Ojan dan Sahil berangkat beli kabel ke Kabandungan. Tim Palapa lain dan warga memulai pemasangan lampu di titik pertama. Tiang-tiang sudah diletakkan di titik-titik lampu yang sudah ditentukan. Sampai maghrib menjelang, kami telah memasang 7 titik lampu, salah satunya di tempat wudhu Mushola. Malam harinya, kami istirahat di rumah tinggal masing-masing dan bersiap menyongsong hari esok menyelesaikan pemasangan lampu jalan.  


Bersambung...

<<<Part 2       Part 4>>>

0 Komentar: