Pada pembahasan kali ini, topik utamanya adalah alat untuk mengukur lebyusitisitas, yaitu lebyusometer. Dengan satuan “bay”, alat ini mampu ...

(lanjutan) Lebyusologi

Pada pembahasan kali ini, topik utamanya adalah alat untuk mengukur lebyusitisitas, yaitu lebyusometer. Dengan satuan “bay”, alat ini mampu mengukur tingkat humor seseorang. Permasalahannya adalah bentuk dari alat ini.
Bentuk alat ini telah ditetapkan setelah tidak sengaja dan iseng (lagi) dilakukan pengamatan terhadap beberapa anak, ditemukan adanya tingkat humor yang berbeda pada mereka. Pengamat satu dengan pengamat lain pun berpendapat berbeda tentang tingkat humor seorang anak. Dari hal-hal tadi, D.F. Syahbana dan M.R. Ardian mengatakan bahwa bentuk dari alat ini adalah abstrak, tidak bisa diraba, tidak bisa dilihat, tidak bisa didengar, dan tidak bisa dikecap, tapi bias dirasakan. Semua orang memilikinya dan dapat menggunakannya sehingga bisa timbul perbedaan pendapat tentang tingkat humor seseorang. Dengan kata lain, alat tsb adalah hati (qalbu) kita, perasaan kita. Hati bukan hanya digunakan untuk merasakan cinta, tapi juga bisa untuk merasakan humor seseorang dan menilainya dengan tingkatan jayus, lucu alami, dan lebay (menurut 2 ahli di atas).
Ternyata kita sudah punya lebyusometer dengan tetapan yang berbeda-beda tiap orang. Gunakan sebaik mungkin agar kita mengetahui humor yang pas bagi kita sehingga kita sehat karena kita bisa tertawa hahahaha… .

0 Komentar: