Wow, menulis lagi. Inilah tulisan baru setelah sekian lama ditunggu-tunggu, selain cerita bersembung yang belum ada lanjutannya. Sekali-sek...

Melamun di Jalanan

Wow, menulis lagi. Inilah tulisan baru setelah sekian lama ditunggu-tunggu, selain cerita bersembung yang belum ada lanjutannya. Sekali-sekali lah cerita sehari-hari, tapi nulisnya sebulan-sebulan, atau setahun-setahun bahkan.

Jam 5 sore, sepulang dari bimbingan TA di gedung rektorat, kami, tim Papatong langsung menyebar sendiri-sendiri. Diar langsung pulang, Oki mau menutor, dan saya mampir ke Baltos dulu beli sesuatu. 

Lepaskan sejenak pikiran tentang TA yang semakin runyam dalam beberapa menit berjalan kaki dari Baltos ke kampus. Daripada pusingnya berlanjut, mending rileks dulu jalan-jalan. Kiri kanan kulihat banyak mobil dan motor lalu lalang. Pemandangan matahari tadi sore cukup memanjakan mata, tidak disembunyikan mendung atau hujan seperti biasanya. Pemandangan ciptaan Tuhan yang lain juga tak kalah indah, tapi apa gunanya juga cuma di mata, tidak masuk ke hati. 

Cukup banyak angkot ngetem mencari penumpang demi setoran. Keinginan naik angkot sempat mampir tapi kakiku terus berjalan menyusuri jalan Tamansari. Entah sekelibat bisikan apa yang lewat, tiba-tiba aku menghitung-hitung rencana punya anak di umur berapa. Kalo pas saya sudah berumur 50 anak pertama sudah harus kerja sendiri (sekitar umur 25 lah), maka harus sudah punya momongan pas umur 25 dan menikah sebelum itu. Sekarang masih umur 21, 4 tahun lagi lah ya. Lalu, siapa ibunya? Bersiaplah kamu-kamu wahai para wanita saat saya datang ke bapakmu. Eh, "kamu-kamu" dan "para" menunjukkan kata jamak/ banyak. Memangnya banyak yang mau? Haha. Ganti, Bersiaplah kamu wahai wanita saat saya datang ke bapakmu.

Di sepanjang jalan Tamansari dari Plesiran sampai kampus mulai terlihat para pelapak mendirikan restoran-restoran sederhananya. Tukang batu akik yang dulu sempat mendirikan pasar di sana sudah lama tidak kelihatan. Tidak kelihatan juga macan, gajah, ular, dan kuda nil karena saya belum masuk ke kebun binatang dan tidak ada rencana ke sana hari ini. Kalau monyet sepertinya ada, yang lagi baca tulisan ini. Haha. Ga Lucu. Sekali-sekali lah.

Seiring berjalannya kaki, seiring berjalannya waktu, usia kita malah berkurang, bukan bertambah. Oleh karena itu, perbanyaklah beribadah, bersyukur atas semua yang telah kita terima, dan jangan lupa doakan orangtua. Sholat wajib 5 waktu jangan ditinggalkan, kalo bisa sebaiknya tambah juga sholat-sholat sunnahnya. Puasa Senin-Kamis dianjurkan, apalagi untuk kita manusia yang sedang menanti pasangan hidup. 

Oiya, dari tadi jalan-jalan ada sebuah fakta yang cukup mencengangkan. Jalanan cukup macet, mungkin karena memang sudah jam pulang kantor. Banyak sekali orang yang naik motor sendirian, tidak berdua. Mungkin inilah yang membuat jalanan semakin padat dengan kendaraan roda dua. Kesendirian. Mereka para jomblo adalah penyebab kemacetan.

Random



DFS
18-4-16
Jl. Tamansari


1 komentar: