Senja, senja, dan senja Para penyair tak bosan-bosannya dengan senja Aku fajar saja Fajar disambut dengan istimewa kesejukan sepertiga...

Fajri


Senja, senja, dan senja
Para penyair tak bosan-bosannya dengan senja
Aku fajar saja

Fajar disambut dengan istimewa
kesejukan sepertiga malam mengantarkannya
waktu bersimpuh, berlutut, dan berdoa
bak anak panah melesat dari busurnya

Dalam aram temaram
apakah kau tak malu pada ayam
yang berlomba menguasainya
padahal kukuruyuknya sedang memperingatkanmu
karena dia akan segera mematok rezekimu
jika kau hanya menikmati fajar di atas bantalmu
Sudah kah kau laksanakan kewajibanmu?

Di ufuk timur akan muncul seberkas cahaya
Pagi baru akan segera membuka matanya
membuang sunyi dini hari
membungkus mimpi tertusuk duri
melanjutkan asa yang sempat terhenti
menyegarkan jasmani
dan membuka kesempatan memperbaiki diri



Seseorang yang lahir di waktu fajar 
- D. Fajri Syahbana

Bulan mulai tenggelam, menuju fajar di sebuah sudut kota

1 Komentar:

Mengapa kamu masih mencari kupu-kupu dengan jaring? Sementara orang lain sudah membangun taman bunga yang indah kemudian datang sendir...

Toilet dan Taman Bunga


Mengapa kamu masih mencari kupu-kupu dengan jaring?
Sementara orang lain sudah membangun taman bunga yang indah
kemudian datang sendiri para kupu-kupu itu
Menjadikannya sebagai tempat tinggal
tempat berlindung, tempat bertelur, dan tempat menjalani hidup

Seperti juga sebuah toilet
Bukan toilet yang mencari orang kebelet
tapi mereka lah yang akan menujunya
dengan gerakan yang lincah, cepat, dan sigap
melewati segala aral melintang
meninggalkan segala pekerjaan

karena toilet memang dibangun untuk menaungi mereka
karena taman bunga adalah kebahagiaan bagi kupu-kupu


D.F. Syahbana,
Bandung, Maret 2018
gambar dari: inhabitat .com

0 Komentar: