Sabtu, 26 Maret 2011 Roadshow Opera Van Java nang Malang, Sebelumnya, aku sangat kesulitan mencari tiket. Ceritanya panjang. Segala puji ...

Ke Graha Cakrawala UM

Sabtu, 26 Maret 2011

Roadshow Opera Van Java nang Malang,
Sebelumnya, aku sangat kesulitan mencari tiket. Ceritanya panjang. Segala puji bagi Allah, bapak ibu dengan mudahnya dapat karena mereka bekerja di UM. Aku dapat satu, bapak satu, adik satu dan ibu satu. Tapi ibu nggak ikut. Terpaksa tiket itu aku beri ke teman. Dan ada satu teman lagi yang dapat tiket dari temannya. Jadi, kami berangkat ke sana 5 orang. Tapi ternyata, satu tiket dari temannya temanku itu bertuliskan "Festival" sedangkan tiket lainnya "Tribun". Dan berarti, satu orang teman itu nantinya dapat jatah duduk di bagian festival, yaitu yang dekat dengan panggung. Tapi kasihan kalo satu teman saya ditinggal sendirian. Karena dia aneh.
Terpaksa aku menempelkan 2 tiket menjadi dua, yang depan yang bertuliskan Tribun, yang belakang bertuliskan Festival tapi tulisan itu tertutup depannya. Aku menyobek bagian tiket yang seharusnya disobek petugas. "Mbak, 2 orang." kataku. Langsung bisa masuk deh...

Pengawasan yang kirang lagi terjadi ketika mulai on air. Seharusnya tidak boleh mengambil gambar selain kameramen. Tapi masih ada saja yang foto-foto, termasuk saya.

Mungkin, karena terlalu banyak orang yang antre sehingga petugas kurang teliti. Tapi apa pengaruhnya juga kalau hanya satu orang yang pindah tempat duduk. Saran saya, pengawasan harus tetap diperketat.

Pertunjukan malam itu lumayan menghibur karena pemain-pemainnya menggunakan banyak kata-kata khas Malang.
Tapi selain itu, menurut saya kebanyakan kuis, kebanyakan iklan. Tak kandani ora percoyo!

Mohon maaf atas kritik dari saya.

0 Komentar:

Berikut daftar orang terkaya di dunia versi Forbes: 1. Carlos Slim 74 miliar dolar AS 2. Bill Gates 56 miliar dolar AS 3. Warren Buffett...

Top 10 Orang terkaya di dunia versi Forbes

Berikut daftar orang terkaya di dunia versi Forbes:

1. Carlos Slim 74 miliar dolar AS
2. Bill Gates 56 miliar dolar AS
3. Warren Buffett 50 miliar dolar AS
4. Bernard Arnault 41 miliar dolar AS
5. Larry Ellison 39,5 miliar dolar AS
6. Lakshmi Mittal 31,1 miliar dolar AS
7. Amancio Ortega, 31 miliar dolar AS
8. Eike Batista 30 miliar dolar AS
9. Mukesh Ambani 27 miliar dolar AS
10. Christy Walton 26,5 miliar dolar AS

sumber: Forbes

Wow..  hebat ya. 
Kapan aku bisa di sana ya?

0 Komentar:

Déjà vu Déjà vu adalah sebuah frasa Perancis dan artinya secara harafiah adalah “pernah lihat”. Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yan...

Rahasia Déjà vu

Déjà vu

Déjà vu adalah sebuah frasa Perancis dan artinya secara harafiah adalah “pernah lihat”. Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yang
dirasakan pernah dialami sebelumnya. Fenomena ini juga disebut dengan istilah paramnesia dari bahasa Yunani para (pa?a) yang artinya adalah “sejajar” dan mnimi (µ??µ?) “ingatan”.
Menurut para pakar, setidaknya 70% penduduk bumi pernah mengalami fenomena ini.
Rahasia Déjà Vu Terungkap
Pernahkah anda mengalami perasaan pernah melakukan kegiatan yang sama persis sebelumnya? Merasakan sebuah kondisi yang sama persis sebelumnya? Melihat dan mendengar hal yang sama sebelumnya? Hal ini memang terkadang sangat membingungkan karena pada saat itu pula kita tidak mampu mengingat kapan dan dimana pernah melakukan kegiatan tersebut. Hal tersebut seolah-olah ada dalam mimpi namun kenapa bisa benar-benar terjadi. Inilah misteri yang biasa disebut orang dengan déjà vu.


Mengapa déjà vu bisa terjadi?

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa déjà vu bisa terjadi? Jangan berpikiran bahwa ini adalah fenomena alam yang tidak mampu dijelaskan secara ilmiah karena para ilmuan telah menemukan jawaban akan fenomena yang ada dalam alam pikiran manusia tersebut. Déjà vu terjadi karena adanya gelombang yang diantarkan ke dalam otak. Gelombang tersebut tercipta setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia. Gelombang ini lalu diterjemahkan ke dalam bentuk impuls listrik lalu dikirim ke otak dan dibaca. Tapi ada kalanya otak kita memiliki sensitivitas tinggi sehingga gelombang yang dibaca berupa amplitudo dan frekuensi tertentu tergantung dari kualitas otak kita.
Contoh sederhananya suatu waktu kita dalam hati mendendangkan sebuah lagu. Lalu kita menyalakan radio dan di radio sedang dimainkan lagu yang sedang kita pikirkan tadi. Langsung kita berpikir “déjà vu”. Padahal ini menunjukkan bahwa gelombang radio yang dikirim oleh stasiun pemancar, selain diterima oleh radio kita, juga dibaca oleh otak kita karena sifat otak kita yang super sensitif dalam menerima gelombang listrik itu tadi. Ada lagi teori lain yang menjelaskan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan pada bulan Desember tahun lalu bahwa orang buta pun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran dan perabaannya.
Déjà vu dipengaruhi usia
Ada pula yang beranggapan bahwa déjà vu ini adalah sebuah penyakit dalam ingatan sehingga semakin tua umur seseorang maka akan semakin sering pula terjadi déjà vu. Seorang ilmuwan asal Jepang dan juga merupakan seorang neuroscientist MIT, Susumu Tonegawa, melakukan eksperimen terkait fenomena ini pada tikus dengan membandingkan ingatan pribadi (episodik) dengan ingatan baru yang tercatat dalam dentate gyrus. Ia menemukan bahwa tikus yang dentate gyrusnya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer. Kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.
Macam-macam déjà vu
Déjà vu juga terjadi dalam berbagai bentuk. Ada yang hanya bisa mengingat secara samara-samar, ada yang hanya mengingat lokasi kejadian dan ada pula yang mengingat hal-hal yang sangat mendetail. Secara garis besar, déjà vu terdiri dari empat jenis berikut.

1. Déjà Vu
Déjà vu jenis ini yang paling banyak terjadi dimana kita pernah merasakan suatu kondisi yang sama sebelumnya dan yakin pernah terjadi di masa yang lampau dan berulang kali. Sering kali pada saat itu individu akan diikuti oleh perasaan takut, rasa familiar yang kuat dan merasa aneh.

2. Déjà Vécu
Perasaan yang terjadi pada Deja vecu lebih kuat daripada déjà vu. Deja vecu seseorang akan merasa pernah berada dalam suatu kondisi sebelumnya dengan ingatan yang lebih detail seperti ingat akan suara ataupun bau.

3. Déjà Senti
Déjà Senti adalah fenomena “pernah merasakan” sesuatu. Suatu ketika kamu pernah merasakan sesuatu dan berkata “Oh iya saya ingat!” atau “Oh iya saya tahu!” namun satu dua menit kemudian sadar bahwa sebenarnya kamu tidak pernah berbicara apa pun.

4. Jamais Vu
Jamais Vu (tidak pernah melihat/mengalami) adalah kebalikan dari déjà vu. Kalau déjà vu mengingat hal-hal yang sebenarnya belum pernah dilakukan sebelumnya, Jamais Vu lain lagi. Tipe déjà vu semacam ini justru tiba-tiba kehilangan memorinya dalam mengingat sesuatu hal yang pernah terjadi dalam diri. Hal ini bisa terjadi karena kelelahan otak.

5. Déjà Visité
Déjà vu tipe ini lebih menitikberatkan pada ingatan seseorang akan sebuah tempat yang belum pernah ia datangi sebelumnya tapi merasa pernah merasa berada pada lokasi yang sama. Déjà Visité berkaitan dengan tempat atau geografi.


koranbaru.com

0 Komentar:

Cendrawasih dengan ekor indah Merak dengan ekor bermotif Rusa dengan tanduk kekar Si jago berkokok merdu Betina terhasut Dengan itu me...

Hanya Imajinasi

Cendrawasih dengan ekor indah
Merak dengan ekor bermotif
Rusa dengan tanduk kekar
Si jago berkokok merdu
Betina terhasut

Dengan itu mereka mengungkapkan
Dengan itu mereka mendapatkan
Sejuta rasa dalam sebuah perasaan

Kata orang dengan mawar bisa
Kata orang coklat pun bisa
Kata orang nada pun bisa
mengungkapkan, mendapatkan

Hanya dalam imajinasi
aku mengungkapkan
Hanya dalam imajinasi
aku mendapatkan
Hanya dalam kenyataan
aku menyimpan
entah sampai kapan

0 Komentar: