Ada yang bilang kalau telinga berdenging, kita sedang dibicarakan orang saat itu. Salah satu hal yang sering kita lakukan saat berkumpul den...

Jika Anda yang digosipkan??

Ada yang bilang kalau telinga berdenging, kita sedang dibicarakan orang saat itu. Salah satu hal yang sering kita lakukan saat berkumpul dengan teman adalah membicarakan orang lain. Biasanya dimulai dari membicarakan anak harapan bangsa dengan sisi positifnya sampai membicarakan anak yang berharap jadi harapan bangsa dengan keterbatasannya atau bahkan membicarakan anak-anak dengan banyak sisi negatif. Membicarakan sisi negatif seseorang inilah yang biasa kita sebut menggosip atau ghibah.

Membicarakan sifat negatif atau sifat buruk seseorang menjadikan diri kita puas, seperti baru saja curhat, saat beberapa atau semua orang yang ikut dalam pembicaraan mempunyai pikiran yang sama tentang sifat buruk seseorang tersebut. Tapi manusia adalah makhluk yang sulit untuk puas, sehingga bisa-bisa akan membicarakan sifat negatif yang lain atau orang lain dengan sifat negatif sama. Masih banyak sifat-sifat buruk dari spesies paling sempurna yaitu manusia karena tak ada gading yang tak retak, semua manusia pasti punya sisi negatif.

Sekali lagi, tak ada gading yang tak retak, termasuk diri kita. Coba pikirkan, saat ada teman-teman berkumpul, ngobrol, ngrumpi, sampai nggosip, dan yang dibicarakannya adalah diri kita, sifat negatif kita, yang membuat orang tidak suka kepada kita. Tidakkah kita malu? Misalnya yang kecil saja, sering meneteskan air liur saat tertidur di kelas. Tidakkah kita malu? Itu contoh yang kecil, apalagi yang besar....

Jadi, saat kita akan menggosipkan orang, kita harus berpikir dulu bagaimana jika diri kita yang berada di posisi korban penggosipan. Kalau tahu pasti malu, bahkan sakit sekali.



Dalam Islam
Ghibah atau gosip merupakan sesuatu yang dilarang agama. Dalam satu riwayat dari Abu Hurairah, terdapat percakapan sahabat dengan Rasululloh. “Apakah ghibah itu?” Tanya seorang sahabat pada Rasululloh saw. “Ghibah adalah memberitahu kejelekan orang lain!” jawab Rasul. “Kalau keadaaannya memang benar?” Tanya sahabat lagi. ” Jika benar itulah ghibah, jika tidak benar itulah dusta!” tegas Rasululloh.
Dalam Al Qur’an (QS 49:12), orang yang suka meng-ghibah diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Jabir bin Abdullah ra. meriwayatkan, “Ketika kami bersama Rasululloh saw tiba-tiba tercium bau busuk yang menyengat seperti bau bangkai. Maka Rasul pun bersabda, “Tahukah kalian, bau apakah ini? Inilah bau dari orang-orang yang meng-ghibah orang lain”. (HR Ahmad)
Dalam hadits lain dikisahkan bahwa Rasululloh pernah bersabda, “Pada malam Isra’ mi’raj, aku melewati suatu kaum yang berkuku tajam yang terbuat dari tembaga. Mereka mencabik-cabik wajah dan dada mereka sendiri. Lalu aku bertanya pada Jibril, `Siapa mereka?’ Jibril menjawab, `Mereka itu suka memakan daging manusia, suka membicarakan dan menjelekkan orang lain, mereka inilah orang-orang yang gemar akan ghibah!’ (dari Abu Daud berasal dari Anasbin Malik ra).

0 Komentar: